11 Feb 2016

Ketika Anak Bingung : He or She

Ketika-anak-bingung

Ketika Anak Bingung : He or She. Suatu hari Pap Nay ke pasar ditemani Naylah. Pasar ini kecil, biasanya buka dari pagi sampai sore. Penjual yang buka lapak pun tidak begitu banyak, sayur mayur dan ikan yang terjual di sini juga tidak begitu segar. Kami ke pasar ini dalam keadaan terpaksa saja, kalau ada bahan belanja terlupa atau memang lagi butuh mendadak sesuatu.

Seorang pedagang yang biasanya jadi pilihan kami adalah seorang waria. Karena jualannya terbilang lebih bagus dibandingkan yang lain. Tingkat kewariaan orang ini sudah 80 persen; bibir merah, wajah berdempul bedak, dan kepala berhias bando. Lagak dan omongan mendayu-dayu, dengan kadar lebay yang lumayan. Tampak fisiknya menyisakan 20 persen pria, dilihat dari postur badannya yang tidak seksi, dari rambutnya yang masih pendek, dadanya yang rata, dan suaranya yang masih lebih berat, dan jakun masih menempel di lehernya.

Selagi Pap Nay asyik memilih-milih ikan, diam-diam Naylah memperhatikan waria itu.

Transaksi ikan selesai.

Pap Nay mengajak Naylah pulang.

Tiba di rumah Pap Nay berkata…

“ Anakmu Ma, bisa-bisa bikin saya dipukul orang”

“Memangnya kenapa?”

“Belum juga berapa langkah kami tinggalkan penjual ikan, Naylah bertanya dengan suara keras… Pa, itu tadi Laki-laki atau perempuan?”

Tawa kami meledak.
 
Parepare, 11 02 2016

6 komentar:

  1. Hehehe, Nay menyemarakkan topik LGBT ya Mak.
    Kadang anak kalo nanya ga liat2 tempat ya Mak hehehe! Ga kebayang ekspresi Papanya Nay saat itu :D.
    Tapi kira2 gimana reaksi penjual itu Mak? Marah ga dia?

    BalasHapus
  2. Anak2 .. ya seperti itu hehehe.
    Saya juga dulu kalo lihat orang yang identitas seksualnya membingungkan pasti memperhatikan seperti Naylah cuma bedanya, dulu saya tidak berani bertanya langsung. Di rumah pi baru ditanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. ituumi ndk bisa juga rem pertanyaannya, hampirmi nakasih bonyok bapaknya hehehe

      Hapus
  3. saya aja suka bingung ya, apalagi anak-anak ><

    BalasHapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis