29 Des 2010

Mie Kungfu

Baru saja selesai makan malam dengan suami di Mie Kungfu, sambil tunggu file uploadnya Amir terkirim dari DPC…dasar emak-emak penjaga kantor :-p

Nunggu mienya lamanya minta ampun, Bapak gemuk didepanku sudah pukul meja…Brakkkkkkkkk “Mana mienya? Sudah daritadi kami disini” dengan logat Parepare tentunya. Jantungku rasanyanya mau copot, ini Bapak kok ndak sabaran sekali, perasaan duluan kami pesan, kok dia yang duluan marah.

Mie Kunfu ini baru buka, jualan macam-macam mie, dengan menu andalan Mie Kungfu, mie yang dimasak seperti mie goreng, dan dilengkapi dengan kuah yang disimpan dimangkok terpisah, cukup simple tapi hewan-hewan pelengkapnya lumayan banyak, ada daging ayam yang banyak tapi tidak amis dan udang beberapa biji, eh ekor,,, harga standar Parepare..Rp. 15.000,-, harga tidak termasuk air minumnya.
Juga ada nasi goreng Jakarta, mie goreng Jakarta, dan mie kering, yang terakhir ini low recommended, mie kering di warung Sederhana masih is the bestlah.

Mie Kungfu ini salah satu usaha Bpk Carlos dari sekian banyak usahanya, ada toko baju impor, percetakan, advertising, dll. Konon kabarnya dulu dia sangat miskin dan tidak punya apa-apa, tapi kini usahanya sudah bisa mempekerjakan kerabat dekatnya. Dia Entrepreneur yang bisa jadi teladan

Kapan ya punya usaha sendiri? Berdoa dan berusaha saja

Bismillah…

Susahnya mencari penjaga gerobak

Aku pernah usaha jual gorengan. Ceritanya kita jualan ubi goreng, pisang goreng, kopi, dan es sarang burung di pinggir pantai, tapi hanya 3 minggu, penjaga gerobaknya kena penyakit ginjal dan hamil pula. Jadilah gerobak yang tadinya dipakai jualan nginap berhari-hari digudang teman. Padahal A. Ira sipenjaga gerobakku top abis, jujur, ramah dan baik hati, dia serasa keluarga sendiri. Pasti susah mencari kayak A. Ira lagi.

Kemarin sempat dikenalkan dengan penjaga gerobak baru, Ibu muda beranak 5. Tapi aduhai bergaya nian, kalau ngomong seperti sengaja dikemayu-kemayukan, Papanya Naylah bilang raut mukanya dijaga sekali, seperti takut kelihatan jelek hahahaha. Bukan itu sih alasan tidak jadi mempekerjakan dia. Banyak sekali alasannya mengulur waktu untuk memulai usaha, mulai dari urusan jual tanahnya yang belum kelar, kursus kecantikannya yang belum selesai, tunggu moment tahun baru, dan lain-lain.

Usaha untuk mencari penjaga gerobak sudah bermacam-macam cara, tempel iklan diwarung-warung ramai, setiap kali naik ojek pasti minta tolong dicarikan penjaga gerobak. Setiap ketemu tukang parkir, tukang odong-odong, penjaga warung, pasti tanyakan itu.

Ada tukang parkir yang menawarkan adik iparnya bekerja, setelah ditanyakan umurnya ternyata baru tamat SD, wah no way, nanti aku dikejar komnas perlindungan anak karena mempekerjakan anak dibawah umur.

Ada juga istri penjaga hotel yang menawarkan menjaga gerobak sambil dia jaga warungnya, tapi ya ampun kemaruknya bukan main, serasa dia yang mau menjadi pemilik, aku diatur-atur, tidak boleh jualan gorengan, tidak boleh jualan mie siram, tidak boleh jualan ini-itu kecuali kopi dan minuman dingin, terus maksa-maksa tambah isi warungnya dengan jualan rokok, kerjasama akhirnya batal.

Ada 2 kesimpulan dari hasil pencarianku dikota ini:
  • Susah mencari orang jujur dan mau bekerja tanpa gengsi
  • Tidak ada yang mau jaga gerobak dengan system bagi hasil

Sekarang masih berusaha dan tidak patah semangat..

Bismillah…

28 Des 2010

My First Blog

Horeeee…sekarang aku sudah punya blog sendiri, memang sih standar dan agak telat :p. Tapi setidaknya hari ini tgl 28 Des 2010, patut diingat dan dikenang..he he he lebay.
Malu dengan nenek-nenek di Amrik sono, yang punya blog sendiri dan aktif menulis.

Kenapa “Naylahomeshop”, pelan-pelan mau wujudkan cita-cita punya usaha sambil jaga anak dirumah..Amin ya Rabbal alamin semoga terwujud. Setidaknya kalau punya blog berjudul shop, cita-cita awalnya tidak terlupakan begitu saja.

Sekarang masih belajar, mudah-mudah blognya bisa lebih baik

Bismillah….