31 Okt 2011

Kebaikan Hati Naylah

Semalam feeling bluenya dalam sekali. Mungkin karena sakit bulanan trus ditambah tingkah laku adik yang lumayan menyusahkan. aku nangis agak kencang.  Papanya Naylah membujuk setengah heran, aku menangis tanpa sebab yang dia ketahui. Naylah bermain diantara kami saat itu, memainkan HP yang sedang memutar lagu kesayangannya.

Tiba-tiba anakku yang baru berumur 1.5 tahun itu, datang memelukku dari belakang, mengusap-usap mataku dengan kertas yang dia kira tissu, bukan sekali tapi berulang-ulang sampai air mataku reda, dan sampai aku tidak dapat menahan senyum. Setelah aku tersenyum, dia menciumku. Dan memberi ciuman bonus pula kepada Papanya yang daritadi terpukau dengan tingkah laku anaknya.

Terima kasih Tuhan, telah menganugrahiku anak yang luar biasa, cerdas, manis dan selalu menyenangkan hatiku.

20 Okt 2011

19 Okt 2011

Kesabaran Berbuah Bahagia

"Ssst…istrinya Boston hamil", itu bisikan Utta, teman kantor yag terkenal suka bercanda (baca: bohong). Aku mengangguk-angguk tak percaya, mengingat riwayat perbincanganku dengan Utta, lebih banyak kabar tidak aktual daripada yang aktual yang aku dengar dari dia, wajar jika aku tidak langsung percaya.  Baru setelah melihat Boston sumringah beberapa hari kemudian, aku baru percaya kalau istrinya hamil. Aku sangat senang, entah kenapa aku yang exciting luar biasa, kalau tidak ingat dia laki-laki, rasanya aku ingin memeluknya.

Untuk menjaga-jaga agar kehamilannya berjalan lancar, diawal kehamilan, mbak Ety dilarang suaminya melakukan pekerjaan rumah tangga sama sekali, tidak boleh memasak, mencuci, mengepel, dll, suaminya yang mengambil alih semua pekerjaan.

Boston yang biasanya suka bercanda, meledek teman-teman, sekarang tutup mulut, walau bagaimanapun kami memancingnya. Aku sering tersenyum sendiri membayangkan wajahnya yang berusaha menahan hasrat untuk meledek. Dia percaya mitos jika istri hamil si suami harus jaga mulut dan tindakan supaya si jabang bayi sehat dan normal.

Mbak Ety bersemangat menceritakan awal bagaimana dia mengetahui kehamilannya, kebahagiaannya, dan bagaimana suaminya pada mulanya biasa saja waktu mendengar kabar itu karena takut kecewa, dan menangis terharu setelah mengeceknya di dokter kandungan
.
Kesabaran menjalani rumah tangga selama 5 tahun tanpa dikarunia anak dengan tetap saling berkasih-sayang yang aku kagumi dari mereka. Mungkin jika hal yang sama menimpaku, aku tak berhenti bermuram durja. Tuhan memang Maha melihat ya, Dia memberikan anugrahnya pada waktunya.
Sungguh indah… melihat kebahagiaan mereka. Menularkan kebahagiaan dihati kami juga. Congratulation teman, I'm happy for you!

Nur Islah

Dulu, bertahun-tahun yang lalu, seseorang menulis ini untukku

Nur Islah

Insyafkah kau dengan sebab pertama
Yang darinya tercipta sebab-sebab yang lain
Untuk berjuang di bawah kungkungan ruang waktu
Hingga pasrah berlutut dan menyusut sedia kala

Makbulkah kau dengan sebab pertama
Yang sebabnya mengada anasir-anasir kosmis
Untuk kemudian teranalisis dan tersintesis
Demi kesahajaan alkemi keabadian

Pahamkah kau dengan sebab pertama
Yang olehnya memancar selaksa bhinneka
Untuk sebuah kombinasi pengharapan
Agar pelangi tampak dengan anggunnya

Nur….
Bukankah kau adalah cahaya dan pasti selalu bercahaya
Yang melambangi kehidupan dimakro dan mikro kosmos
Yang senantiasa menyorot keduanya dengan teduh
Bersama kesiapan menatap dan dipandang

Benarkah kau ada dan meresaf diintisari dirimu
Namun biasmu tetap menembus materi bak tanpa tirai
Guna menggapai impian immateri
Berpaut melebur dengannya dalam rentangan abad

Islah…
Bukankah kau adalah kedamaian dan pasti selalu damai
Yang memeluk kehidupan tak bertepi
Yang senantiasa membelai dengan hangat jemarimu
Bersama kesetiaan merindu dan dinantikan setiap insan

Benarkah kau damai untuk dirimu dan diriku
Walau sang waktu menghitung duka dan kerasnya hidup
Demi sebuah pengharapan yang hakiki
Tersenyum bersama dalam gelimang bahagia dihadapNYA

Adakah semua itu nyata dalam hidupmu dan hidupku
Adakah Nur selalu teduh menatap insan
Adakah Islah selalu damai merangkul kosmos
Adakah keduanya mengada untukku dan untukmu


Mengapa Nur tak selamanya bisa menatap dan dipandang
Mengapa Nur tak selamanya menyemai kehidupan
Mengapa Islah tak selamanya merindu dan untuk dinantikan
Mengapa Islah tak selamanya damai dan mendamaikan
Mengapa Nur Islah tak selamanya memeluk bumi
Mengapa Nur Islah tak selamanya tercerap dalam setiap detakan jantung, edaran darah, dan desahan nafas bersamaku
Mengapa

Kita tak punya jawaban lain  untuk selaksa kerinduan dan pengharapan
Aku tak punya pilihan lain untuk bisa memeluk dan mencumbunya
Kecuali terus tunduk tak berpaling dari keagungan ILAH

9 Okt 2011

Menunggu Kekasih Datang

Ketika menunggu dia datang
Waktu terasa panjang
Hatiku berharap riang
Dia datang sebelum petang

Hari sudah malam
Kekasih tak kunjung datang
Lampu-lampu tetangga sudah mulai padam
Kumenunggu tak tenang

Aku kini gelisah
Duduk, berdiri, baring dengan resah
Disuruh tenang aku sudah susah
Hanya berusaha meredam amarah

Tak ada kabar tak ada berita
Mungkinkah ada halangan kita tak bisa bersua
Semoga kekasih baik-baik saja
Aku hanya bisa berdoa

Ketukan pintu terdengar menjelang pagi
Ketika aku sudah lelah menanti
Kekasih datang dengan wajah letih
Membawaku kepelukannya, meminta maaf sepenuh hati

By Nur Islah

Strawberry on the Short Cake

Dulu, entah tahun berapa, ada film yang diputar setiap hari diIndosiar, judulnya “Strawberry on the short cake”. Ceritanya seperti ini:

Dikisahkan ada seorang remaja SMU. Dia pemalu dan tidak banyak bicara. Dia hidup bersama ayahnya, yang sibuk kerja setiap hari. Anak muda ini tidak punya ibu. Anggaplah namanya “ Ming”. 

Sepulang sekolah, Ming selalu keluyuran seorang diri sebelum pulang kerumah, soalnya untuk apa dia pulang, dirumahnya sepi tidak ada orang, ayahnya tentu belum pulang dari kantor. Ditengah perjalanan keluyurannya itu, dia ketemu cewek yang juga sendiri. Cewek ini sangat ceria, sangat beda dengan Ming yang pemurung. Anggaplah namanya “Joan”.  Mereka ngobrol lama dan menjadi teman, sehingga setiap pulang sekolah, mereka pasti ketemu. Ming jatuh cinta pada cewek ini. Tapi dasar Ming yang pemalu, dia tidak bisa mengutarakan cintanya pada Joan.

Suatu hari, Ming pamit pada Joan, dia mengatakan akan pindah sekolah, jadi kemungkinan mereka tidak akan ketemu lagi. Tidak disangka sekolah Ming yang baru juga merupakan sekolah Joan. Akhirnya pertemanan mereka semakin akrab.

Ditempat lain, dikisahkan Bapak Ming yang seorang duda menjalin hubungan cinta dengan seorang janda beranak satu. Mereka merencanakan akan melangsungkan pernikahan. Tanpa disangka oleh Ming dan Joan, ternyata bapak dan ibu mereka menikah, jadilah Ming dan Joan berstatus kakak-adik.

Kejadian ini membuat hati Ming sakit sekali. Dengan berubahnya status mereka dari sahabat menjadi saudara, akan semakin kecil kemungkinan mereka menjadi sepasang kekasih. Tapi hal tersebut tidak memadamkan cinta Ming kepada Joan, malah sebaliknya semakin besar.

Joan jatuh cinta kepada seorang kakak kelas yang sangat nakal. Kakak kelas ini sudah tiga kali tidak lulus SMU karena dia menjalin hubungan cinta dengan guru Bahasa Inggrisnya. Dia tidak mau meninggalkan bangku SMU demi dekat dengan guru yang dia cintai. Joan tahu akan hal tersebut, tapi dia tetap cinta kepada kakak kelasnya itu.

Setiap malam Joan curhat dan berkeluh kesah kepada Ming soal perasaannya kepada kakak kelas. Ming mendengarkan dengan sabar dan tetap menyimpan cintanya yang tabu.

Suatu hari ibu tiri Ming atau ibu kandung Joan sakit parah. Dua kemudian meninggal dunia. Peristiwa ini membuat Bapak Ming menjadi duda untuk kedua kalinya, tapi dengan demikian hubungan persaudaraan Ming dan Joan sudah tidak ada lagi, karena tidak ada setitik darahpun yang sama yang mengalir dalam tubuh mereka. Tapi Joan masih mengejar kakak kelasnya, dan Ming tetap menyimpan sendiri cintanya kepada Joan.

Demi melupakan cintanya kepada Joan dan agar Joan tidak tahu kalau dia dicintai oleh kakaknya, Ming mengarang cerita kalau dia sudah punya kekasih. Tetapi kekasihnya ini jauh dan mereka tidak pernah ketemu. Mereka menjalin hubungan lewat surat saja. Untuk memperkuat ceritanya, Ming menyuruh teman sekelasnya sendiri menulis surat untuk dia. Setiap kali surat itu tiba, ming memperlihatkannya kepada Joan. Joan selalu semangat membaca keras-keras surat itu, dan dia ingin melihat mereka bertemu.

Karena sudah teralu lama didesak oleh Joan, Ming dan Joan akhirnya naik bus untuk menemui pacar khayalannya itu. Terlebih dahulu teman yang disuruh Ming menulis surat diminta menyamar menjadi kekasih Ming. Alangkah kagetnya Joan karena pacar yang kakaknya sebut itu ternyata memang ada. Joan mengira itu hanya rekayasa suapaya dia tidak tahu kalau kakaknya mencintai dirinya. Sebenarnya dari dulu dia tahu kalau dirinya dicintai, tapi dia pura-pura tidak tahu. Entah kenapa Joan menjadi sedih dan kecewa akan kenyataan bahwa pacar kakaknya itu real. Joan sedih dan pulang ke rumah sendirian.

Pada suatu hari, Joan, Ming dan seluruh teman sekelasnya rekreasi disebuah tempat terpencil. Karena terlalu jauh berjalan, Joan dan Ming terpisah jauh dari rombongan. Tiba-tiba badai salju dating, semua jalan tertutup salju. Ming dan Joan terperangkap digubuk kecil tanpa makanan dan minuman. Mereka saling berpelukan untuk mengurangi rasa dingin. Beberapa lama kemudian fisik Joan sudah terlihat sangat lemah, Ming berusaha membuat Joan tetap terjaga, dia menyanyi, bercerita, mendongeng dan melucu agar Joan tidak tertidur. Ming tahu jika Joan tidur, dia pasti tidak akan bangun lagi, karena hipotermia.

Disitulah Joan menyadari betapa mereka memang saling mencintai. Untunglah mereka selamat. Setelah badai reda, tim penyelamat menolong meraka. Tim penyelamat menemukan Joan sedang dibopong oleh Ming. Setelah Joan diambil alih oleh tim penyelamat, Ming pingsan, tak sadarkan diri.

Akhir cerita, mereka berdua akhirnya sehat dan hidup berbahagia sebagai sepasang kekasih. Itulah makna dari “Strowberry on the short cake”. Jika mempunya sepotong kue yang dihiasi strawberry, dengan asumsi engkau sangat suka dengan strawberry, bagaimana cara engkau memakan kue itu? Ada yang memakan strawberrynya pertama dan memakan kuenya belakangan, ada yang memakan bersamaan, dan ada yang memakannya terakhir. Sepertinya Ming memilih strawberry digigit pada gigitan terakhir. Kebahagiannya dicapai setelah perjuangan dan kesabaran.

7 Okt 2011

Jangan ganti-ganti kosmetik

Dikantor ada tamu, wajahnya ramah dan murah senyum. Sebelum bertemu dia aku tahu sedikit info tentang dia, bahwa dia sudah punya anak. Ini petikan percakapanku dengan dia.

Aku     : “ Anak ikut bu?”
Dia      : “ Nggak, anakku dah gede”
Aku     : “ Umur berapa?”
Dia      : “ 10 Tahun ”
Aku     : “ Wah dah gede ya, ibu nikah muda ya?”
Dia      : “ Ngak aku dah tua kok” (sambil tetap senyum ramah)

Jeda…mungkin dia mikir2 mau kasih tau umurnya berapa atau gak. Aku juga menebak-nebak umurnya berapa.

Dia      : “ Aku nikah umur 25 tahun mbak ”
Aku     : “ Keliatan masih muda ya ”

Dalam hati, aku iri setengah hidup, mukanya masih licin begitu, gak ada lines sama Sekali. Dan aku bertekad, aku harus tanya merek kosmetiknya..

Selidik punya selidik, ternyata Ibu itu pakai Olay sudah 9 tahun lebih. Dia bilang kalau pakai kosmetik mesti rutin, gak boleh ganti-ganti baru keliatan hasilnya. Kemarin aku juga sempat pakai Olay, tapi sudah habis botol ke-2, lines gak hilang-hilang juga, langsung beralih ke Neostrata. Setelah pakai Neostrata, wajah lumayan cerah, Cuma linesnya masih ada, mungkin memang harus menunggu. Mudah-mudahan aja linesnya gak ngebut!! supaya bisa awet muda kayak tamu tadi, dan kalau berhasil gak akan ganti-ganti kosmetik lagi.

6 Okt 2011

"Mama, aku sangat mencintaimu.."

Pagi ini aku buka facebook, hal pertama yang terlihat diwall, gambar seorang anak perempuan berwajah lebam. Setelah membaca ceritanya, seperti ada menohok jantungku.
Entah apa yang merasuki sang ibu sehingga dia tega memukul anaknya sampai babak belur. Anak yang dkandungnya selama 9 bulan, dilahirkan dengan susah payah, dan sedang lucu-lucunya, dipukul hanya karena sang anak merusak lisptik mahal sang ibu.

Detik ini juga rasanya mau langsung ketemu Naylah, anak tersayangku yang baru berumur 1.5 tahun, memeluknya erat dan berdoa Semoga Allah melindungiku dari amarah yang berlebihan terhadapnya, yang akan membuatku menyesal selamanya.

Kadang kita dirasuki amarah yang sangat besar, sampai lupa bahwa kita telah menyakiti orang yang dikasihi. Dan baru kemudian sadar dan menyesal setelah semuanya terlambat. Saat itulah iblis yang tadi merasuki sedang menertawakan kita. Naudzubillahi mindzalik. Semoga kami terhindar dari hal demikian.

Berikut cerita lengkapnya:

 “ Kisah yang sangat memilukan! ”



Anak perempuan kecil yang malang ini memberitahukan ibunya, “ Mama, aku baru saja melukis memakai lipstik mama”

Ibunya yang mendengar hal itu lalu melihat lipstik mahal yang baru saja dibelinya telah tinggal setengah dan wajah dan tangan dan baju anak perempuan telah belepotan dengan lipstik tersebut. Dengan sangat marah, ibu itu mengamuk dan memukuli anak perempuan kecil yang malang tersebut tanpa menghiraukan tangisan dan jeritan dari mulut kecilnya.

Kemudian setelah berhasil melampiaskan emosinya, ibu ini baru sadar kalau anak perempuannya sudah tidak bergerak lagi. Ia pun menguncangkan tubuh anaknya sambil menangis dan memohon agar anak perempuannya membuka matanya. Tapi terlambat, jantung anak perempuannya itu telah berhenti berdetak.

Dan saat sang ibu melihat ke sprei tempat tidur anaknya, disitu tertulis sebuah tulisan dengan tinta lipstik merah yang tertulis: "Mama, aku sangat mencintaimu.."