20 Nov 2015

Tips Mengatasi Anak yang Mimpi Buruk

Mengatasi-mimpi-buruk-pada-anak

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah……….takut!!!”
 
Tiba-tiba Adek yang kepalanya sudah berada di dekat kaki saya bangun dengan posisi duduk, berteriak dan menangis histeris. Saya sontak kaget, segera mengambil Adek, memperbaiki posisi tidurnya, dan memeluknya erat.
 
Azan baru saja berkumandang, Adek tidak bisa lelap lagi. Dia mendekap dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Ekspresi Adek terlihat lain dan berulangkali berkata “takut…takut..takut”
 
“Adek lihat apa?”

“ituuuuu” Adek menunjuk pintu

“mana dek?”
 
“ituuuu” Adek memandang sebuah objek di pintu kamar.
 
Saya menyalakan lampu, Adek menutup matanya karena silau.
 
“ituuuu” Adek kembali menunjuk dan berekspresi takut.
 
“Adek liat apa? tokek? tokek sudah pergi” Adek takut dengan tokek. Adek diam saja. Saya memeluknya lebih erat dan mencoba menidurkan Adek lagi.
 
Adek terlihat tenang sekarang, tapi masih saja badannya melengkung dan menyembunyikan matanya di dadaku.
 
“Mama sholat dulu ya dek” saya bangkit dan membuka pintu
 
“tidak ma…siniiiiii”
 
Kupeluk dia lagi. Membiarkannya beberapa saat, dan membangunkan bapaknya.
 
Sepertinya Adek mimpi buruk, mimpinya itu terbawa sampai dia bangun.
 
Memang anak-anak yang masih balita sangat imajinatif. Hal-hal yang diimajinasikannya bisa saja terbawa ketika tidur dan akhirnya bermimpi buruk. Anak yang mimpi buruk apalagi yang masih balita kadangkala tidak bisa membedakan yang nyata dengan mimpi. Seperti kejadian yang menimpa adek, sesuatu yang dilihat dalam mimpinya terbawa sampai dia bangun, dia merasa makhluk dalam mimpinya juga sedang berdiri di dekat pintu. Tapi tak perlu khawatir berlebihan, mimpi tidak bisa tersimpan terlalu lama di memori otak kita. Begitupula dengan anak-anak, biasanya mereka akan segera melupakan mimpinya.
 
Dalam bukunya “Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan”, Kak Seto membagikan tips dan trik bagaimana membantu anak yang mengalami mimpi buruk:
 
• Jangan langsung membangunkan anak dengan mengguncangkan tubuhnya
 
Bisa jadi saat membangunkan dengan cara ini akan membuat anak kesal dan menganggap perlakuan orang tua adalah bagian dari mimpi. Sebisa mungkin hindari cara yang melibatkan gerakan fisik.
 
• Usahakan membuat anak merasa aman
 
Seperti yang saya sampaikan di atas, anak kadangkala tidak bisa membedakan kejadian alam mimpi dan kehidupan nyata. Anak bisa saja masih merasa takut sampai keesokan harinya. Di saat inilah peran orang tua diperlukan untuk senantiasa berusaha menenangkan anaknya dan membuatnya merasa aman.
 
• Izinkan anak membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka jika dia merasa takut
 
Jika anak sudah memiliki kamar tidur sendiri, bisa jadi anak akan merasa takut sendirian dalam ruangan tertutup setelah bermimpi buruk, biarkan pintu kamar terbuka jika dia menginginkannya demikian.
 
 
• Berikan keyakinan
 
Ketika anak dalam keadaan bangun ataupun tidur, berbicaralah perlahan dengan suara meyakinkan. Tepuk dahi atau pipinya pelan-pelan. Katakan dengan setengah berbisik , bahwa ia akan baik-baik saja, dan kita selalu di sisinya untuk menjaganya
 
• Tetap tenang
 
Biasanya orang tua khawatir jika mimpi buruk pada anaknya akan menyebabkan sesuatu yang parah pada perkembangan anak. Tapi mimpi buruk akan cepat terlupakan, orang tua sebaiknya tetap tenang dan berusaha menenangkan anak
 
• Pindahkan dari tempat tidur
 
Jika anak terbangun dan menganggap mimpi buruk telah usai, kemungkinan ia mau dipindahkan sementara dari kamarnya. Ia bisa pergi ke toilet atau ikut bersama ibunya ke dapur untuk meminum susu. Jika sudah normal kembali, bawalah dia kembali ke kamar tidurnya. Tenanglah.

Jadi intinya kalau anak mimpi buruk, bundanya dulu yang harus tenang. Kalau bundanya sudah panik duluan bisa jadi anaknya semakin takut (*pengalaman pribadi :p)

Sumber : Buku “Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan” ditulis oleh Kak Seto
 
Wassalam
Parepare, 20 11 2015
 
Nur Islah
 

15 Nov 2015

Gong Nekara Selayar : Gong Nekara Terbesar di Asia Tenggara

Jika kamu berangkat dari Makassar ke Selayar menggunakan pesawat, kira-kira 1 kilometer dari bandara H. Aroepala menuju ke kota Benteng, kamu akan menemukan tempat ini di sebelah kiri jalan. Sebuah bangunan berhalaman luas. Di tengah bangunan terdapat ruangan kaca yang pintunya tergembok (kadang juga tidak), di dalam ruangan kaca di balik pintu itulah letak gong nekara terbesar di Asia Tenggara berada.

Gong nekara ditempatkan di ruangan yang terbilang sempit, hanya memuat gongnya dan sedikit tempat untuk pengunjung, hal yang saya sesalkan pada bangunan ini. Padahal keseluruhan lokasi terbilang luas, kenapa tempat untuk mengamati gong yang menjadi tujuan utama kunjungan dibuat begitu sempit?, mungkin memang gong nekara bukan untuk disentuh ya, hanya di amati dari luar saja, tapi bagi saya, jika bisa diamati sambil disentuh kenapa harus di luar, iya kan?
 
Saat mengunjungi gong nekara untuk kesekian kalinya, saya sedang berencana ke Padang (kunjungan ke Padang akan saya tulis di postingan lain). Saya ke tempat ini lagi, sekedar singgah, sekalian mengecek kalau-kalau ada perubahan atau penambahan benda pusaka. Ternyata memang benar ada yang berubah, tapi bukan pada benda pusakanya, melainkan sejarah gong nekara yang dulu tertulis di sebuah papan terpancang di halaman sekarang sudah hilang. Sungguh sayang tempat wisata sejarah semacam ini tidak dilengkapi keterangan sama sekali, membuat pengunjung yang tak paham sejarahnya, tak merasakan gregetnya saat berkunjung. Untunglah kita hidup di saat “kamus terlengkap di dunia” sangat mudah diakses, informasi sejarah tentang gong nekara bertebaran di internet, sekali ketik kata kunci, sejarah gong nekara bermunculan baik yang hanya berupa legenda, maupun dari hasil penelitian para ahli.
 
****
 
Ketika Sawerigading bersama isterinya (We Cuddai) dan ketiga putranya (La Galigo, Tenri Dio, dan Tenri Balobo) kembali dari Cina, dalam perjalanannya menuju ke Luwu mereka singgah di Pulau Selayar, dan langsung menuju ke suatu tempat yang disebut Putabangun dengan membawa sebuah nekara perunggu yang besar. Di tempat itu mereka dianggap sebagai Tumanurung. Pada saat itulah Tenri Dio dianggap menjadi raja pertama di Putabangun, dan menempatkan nekara itu sebagai Kalompoang di Kerajaan Putabangun.
 
Sepenggal kisah di atas adalah cerita yang melegenda di masyarakat Selayar mengenai asal muasal gong nekara. Bisa jadi legenda itu benar, karena gong nekara memang ditemukan tidak sengaja oleh seorang penduduk bernama Sabuna pada tahun 1686. Menurut cerita, saat itu Sabuna sedang mengerjakan sawah Raja Putabangun di Papaniohea, tiba-tiba cangkul Sabuna membentur benda keras yang ternyata adalah hiasan katak/kodok yang merupakan bagian dari gong nekara. Sejak berakhirnya Dinasti Putabangun, pada tahun 1760 gong nekara tersebut dipindahkan ke Bontobangun dan menjadi kalompoang/arajang (benda keramat) Kerajaan Bontobangun.
 
Gong nekara Selayar terbilang unik, gong ini di hiasi gambar flora dan fauna (gajah 16 ekor, burung 54 ekor, pohon sirih 11 buah dan ikan 18 ekor). Di permukaan gong bagian atas terdapat 4 ekor arca berbentuk kodok dengan panjang 20 cm dan di samping terdapat 4 daun telinga yang berfungsi sebagian pegangan. Kabarnya salah satu arca kodok pernah dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, untungnya arca itu bisa ditemukan kembali di Jakarta. Demi menghindari pencurian terjadi lagi, pemerintah provinsi kemudian membuat bangunan khusus untuk gong nekara sebagai pelindung.


Gong-Nekara-Selayar
 Gong "suami" di Selayar, Gong "istri" ada di Cina


Gong-Nekara-Selayar
Terbesar di Asia Tenggara dengan luas lingkaran sebesar 396 cm persegi,
luas lingkaran pinggang 340 cm persegi, dan tinggi 95 cm persegi

Gong-Nekara-Selayar
Poto-poto euyyy..bukan hoax :p
Entah kabar ini benar atau tidak, gong nekara pernah ditawar sampai Rp.100 Milyar lho. Untung tidak dijual ya. Jika kalian berencana berkunjung ke Pulau Selayar, tak elok jika tidak mampir ke sini. Apa rela melewatkan benda antik jaman perunggu yang terkenal di dunia ini?

 
Lokasi: Gong Nekara Selayar terletak di Kampung Matalalang, desa Bontobangun, kecamatan Bontoharu, kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan
Sumber : Wikipedia
 
Wassalam
Parepare, 15 11 2015
 
Nur Islah

12 Nov 2015

Kiat Sukses Ala Joe Girard (Bagian 2)

Kiat Sukses Ala Joe Girard
 
Artikel ini adalah sambungan dari tulisan saya sebelumnya. Cukup lama rentang waktu sambungannya baru bisa saya tulis (baca Kiat Sukses Ala Joe Girard (Bagian 1)) . Yang terjadi adalah saya tidak tahu mau menuliskan apa. Bolak-balik saya baca poin-poin penting buku si Joe Girard ini, tidak ketemu juga ide mau menuliskannya bagaimana. Jadi pelajaran berharga bagi saya…jangan pernah mencoba membuat artikel bersambung tanpa perencanaan. Berutang postingan rasanya juga tidak enak, saban hari cuma memikirkan utang itu. Tapi setelah menimbang-nimbang, kenapa juga saya harus memikirkan banyak hal, anggap saja saya menuliskan tips ini kepada diri sendiri, supaya menjadi penyemangat. Kalau ternyata kemudian ada juga orang lain yang merasa bermanfaat, Alhamdulillah.
 
***
 
Berani mengambil resiko
 
Menyeberang di tengah lalu lintas padat Jakarta dengan mata tertutup, adalah berani mengambil resiko.
Menyeberang lewat jembatan penyeberangan di tempat yang sama, adalah berani mengambil resiko.
 
Sama-sama resiko, tapi yang pertama adalah resiko yang bodoh, yang kedua adalah resiko yang diperhitungkan. Kira-kira begitulah yang ingin disampaikan Joe Girard dalam bukunya Mastering your way to the top, beranilah mengambil resiko tapi pastikan resiko yang diambil adalah resiko yang diperhitungkan.
 
Seseorang keluar dari pekerjaan yang bergaji tinggi ke pekerjaan yang bergaji rendah tapi berprospek cerah adalah mengambil resiko yang diperhitungkan. Walaupun bisa jadi kemudian hari ada penyesalan, tapi faktanya adalah dia tidak akan pernah tahu dia berhasil atau tidak jika tidak mengambil resiko.
 
Memutuskan menikah juga termasuk mengambil resiko yang diperhitungkan. Kita tidak pernah tahu akan bahagia atau tidak kalau tidak menjalaninya (*yang bujang, CATAT!)
 
Meningkatkan percaya diri
 
Joe Girard pernah bangkrut ketika gagal berbisnis pembangunan rumah. Dia lalu bangkit dan memutuskan menjadi penjual mobil, ketika itu dia berumur 35 tahun. Tiga tahun kemudian, berarti di usia yang ke 38 dia berhasil menjadi penjual terbesar dunia. Rahasianya apa? Dia selalu melakukan 10 hal ini untuk menjaga kepercayaan dirinya:
 
1. Keinginan untuk menjadi yang terbaik pada apa pun yang ingin Anda lakukan
2. Gunakan energy dan ambisi Anda untuk bekerja dengan cerdik
3. Katakan “Saya bisa, saya bisa, saya bisa” Tidak seorang pun akan sampai di suatu tempat dengan hanya jalan di tempat dan mengatakan “saya tidak bisa”
4. Impikan impian yang tidak mungkin, lalu bangunlah dan wujudkan impian itu
5. Jadilah tuan bagi nasib Anda sendiri dan kapten Jiwa Anda sendiri
6. Percayalah pada orang lain sehingga mereka pun akan percaya kepada Anda
7. Berhubunganlah dengan orang-orang yang penuh rasa percaya diri; hindari orang-orang yang suka menggerutu dan mengeluh
8. Anda harus tahu bahwa boleh-boleh saja membuat kesalahan tetapi belajarlah dari kesalahan-kesalahan itu.
9. Pahamilah bahwa gagal bukan hal yang memalukan. Mulailah lagi untuk berusaha.
10. Jadikan keyakinan pada diri sendiri sebagai proritas utama.
 
Ah Joe, andai saja mempraktekkan semudah menuliskannya, semua orang pasti bisa jadi nomer satu.
 
Parepare, 12 11 2015
Nur Islah

10 Nov 2015

11 Tips Mengatasi Pertengkaran Anak

Tips-mengatasi-pertengkaran-anak
 
Kakak Naylah dan adik Ayyan bisa dibilang kakak adik yang bersahabat sebenarnya. Mereka selalu bermain bersama. Kalau salah satunya tidak di rumah, pasti mereka saling merindukan. Adek selalu senang menyambut kakaknya yang baru tiba dari sekolah. Begitupun sebaliknya, Naylah bahkan tidak suka kalau adeknya tidur siang, tidak ada teman main kalau adek tidur kata dia. Tapi namanya anak-anak, di tengah permainan pasti selalu saja bertengkar. Pertengkaran inilah yang menjadi salah satu hal yang bisa bikin saya bad mood. Suara tangisan, rengekan, teriakan saat mereka bertengkar benar-benar bisa membuat tekanan darah naik drastis.
 
Bahan Pertengkaran
 
Karena masih berumur 5 thn dan 2 tahun, pertengkaran masih seputar 3 hal ini; rebutan barang/mainan, rebutan channel TV, dan rebutan pelukan.

Mainan yang tadinya tergeleletak saja di lantai, jika dipegang Naylah, pasti akan diminta oleh adeknya. Kemarin-kemarin, ketika adek masih berumur 1 tahunan, Naylah masih mau mengalah, alasan adek masih bayi masih mempan. Tapi sekarang tidak lagi, dia sudah komplain kalau semua yang di tangannya direbut adek. Padahal barang-barang yang diperebutkanpun kadang bukan mainan, kadang hanya memperebutkan tutup galon air, batang kayu, sobekan kertas, dan hal-hal remeh lainnya.
 
Pilihan tontonan juga bisa membuat drama. Kakak yang sudah mulai besar sudah bosan dengan Masha and the Bear, sedangkan adek sebaliknya, dia sangat suka. Untungnya di rumah ada dua TV, kalau benar-benar sudah tidak bisa terbujuk salah satunya, TV yang satunya masih bisa menolong. Tapi masalah lain muncul lagi, kakak merengek lagi tidak ada yang menemani dia nonton..alamak!
 
Nah soal pelukan, ini biasanya terjadi di malam hari menjelang tidur. Masing-masing mau dipeluk mama. Masalahnya adalah adek punya kebiasaan kalau mau tidur harus pegang telinga seseorang. Supaya keinginannya itu tercapai, saya harus mengatur posisi dengan benar supaya tangan adek bebas memegang telinga. Jika sudah demikian kakaknya komplain lagi “Naylah ndak pernah dipeluk, adek saja!!”. Kalau sudah begini, biasanya adek diambil bapaknya supaya Naylah kebagian pelukan. Atau kalau tidak, saya berbaring di antara kakak adek.
 
  ****
 
Soal pertengkaran antar saudara ini sebenarnya lazim dilakukan oleh anak-anak. Wajar saja karena seperti orang dewasa, merekapun punya keinginan, punya ego masing-masing. Malah menurut para ahli, jika anak cenderung selalu nurut dan mengalah itu yang tidak wajar. Anak-anak yang demikian biasanya akan kehilangan identitas diri. Tapi pertengkaran antar anak juga tidak bisa dibiarkan jika salah satu anak sudah melakukan kekerasan fisik (misalnya: memukul, melempar barang).
 
Michelle Kennedy, seorang penulis dan kolumnis masalah perkembangan anak memberikan beberapa tips yang sering dia praktekkan kepada keempat anaknya menyangkut pertengkaran sesama saudara:
 
1. Perlakuan yang berbeda
 
Membelikan mainan yang sama untuk anak-anak untuk menghindari rebutan memang efektif mencegah terjadinya saling rebut, tapi ternyata tindakan tersebut tidak praktis untuk jangka panjang. Sebaiknya membelikan anak mainan berbeda sesuai pilihan mereka dan mulai mengenalkan konsep hak milik.
 
Konsep hak milik harus diperkenalkan kepada anak sejak dini. Misalnya mainan boneka kakak adalah punya kakak, disimpan dan dirawat oleh kakak, jika adek mau main boneka, harus minta izin kepada kakak. Begitupun sebaliknya, kakak harus meminta izin kepada adek jika mainan adik mau dipakai. Sayangnya point ini belum bisa saya praktekkan ke Adek Rayyan, dia belum terlalu mengerti penjelasan mengenai hak kepemilikan.
 
2. Siapa paling disayang?
 
Saya juga sering mendapatkan pertanyaan dan kalimat komplain menyinggung soal “sayang” dari Naylah.
 
“Kenapa adek terus yang dikasih senang, Naylah tidak?”
“Kenapa adek selalu rebut mainan Naylah, Naylah tidak pernah rebut mainan adek” (padahal sering juga)
“Kenapa adek terus yang dibujuk, bukan Naylah?”
 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sekali-kali saya meluangkan waktu berduaan dengan si Kakak. Dan setiap saat rajin mengatakan kalimat sayang kepada mereka (baca: Sayang dan Maaf)
 
3. Kurangi pembandingan
 
Dimana-dimana ahli pskologi pasti menyarankan hal ini, tidak boleh membanding-bandingkan anak. Nilai matematika si sulung kok bagus? Kenapa nilai matematika adek tidak pernah bagus?adek kok lebih pintar menggambar? Kenapa gambar kakak selalu jelek? Tentu saja berbeda, mungkin si sulung memang suka matematika, wajar jika nilainya bagus. Mungkin si adek sukanya seni, ya jangan dipaksa menyukai matematika misalnya. Lagipula banyak factor pemicu menyangkut kemampuan anak, bisa jadi pemicu dari guru yang tidak friendly, dari lingkungan yang kurang mendukung pelajaran tersebut.
 
Hal ini berlaku pula dengan Naylah dan adeknya. Dalam hal-hal kognitif Naylah selalu duluan dibandingkan adeknya. Naylah mengenal semua warna sebelum 2 tahun, adiknya umur hampir 2 tahun setengah belum juga tahu warna. Tapi dalam hal lain adek lebih unggul, adek bisa minta pipis di umurnya yang sekarang, kakaknya mandiri pipis di umur yang lumayan telat.

Sangat wajar anak-anak berbeda walaupun dilahirkan oleh ibu yang sama. Tidak perlu dibandingkan apalagi sampai anak-anak tahu dirinya dibanding-bandingkan, hal inilah yang bisa memicu pertengkaran antar sesama saudara
 
4. Dengarlah cerita dari kedua pihak
 
Biasanya kakak atau adek akan berlarian secepatnya mengadukan perbuatan saudaranya kepada ibu. Sebaiknya dengarkan kedua belah pihak apa permasalahan yang terjadi. Jika masalahnya cuma sepele, misalnya soal rebutan chanel TV, cukup mematikan TV saja masalah sudah beres. Tapi jika sudah mulai saling menyerang, memukul, atau mengejek, berikanlah hukuman. Trik dari Michelle, dia memberikan hukuman dengan melarang anak-anaknya bermain sepanjang hari, melarang mengobrol atau melakukan apapun bersama-sama. Namun, ternyata mereka saling merindukan dan terlihat sangat senang ketika masa hukuman berakhir.
 
5. Tanggal ganjil dan genap
 
Ini ide yang cukup menarik dan bisa ditiru dari Michelle. Rasanya bisa saya terapkan nanti pada Naylah dan adek Ayyan.

Idenya begini: misalnya Naylah berulang tahun tanggal 30 (genap) sedangkan adiknya ulang tahun tanggal 15 (ganjil). Nah setiap tanggal genap Naylah boleh memilih acara TV, tempat bermain, mainan, dll yang dia sukai. Sedangkan adeknya harus mengalah. Supaya tidak saling iri kepada saudara yang sedang “berulang tahun”, yang “berulang tahun” juga wajib mengerjakan tugas-tugas rumah yang paling berat, misalnya mencuci piring setelah makan malam. Begitupula sebaliknya, hal yang sama akan berlaku jika Adeknya sedang merayakan tanggal ganjil.
 
Sayang sekali sepertinya trik ini belum bisa saya berlakukan sekarang karena mereka masih kecil, mungkin beberapa tahun ke depan setelah adek mengerti diberi tanggung jawab.
 
6. Canda hampir menyembuhkan semua luka
 
Menciptakan suasana menyenangkan setelah pertengkaran akan menyembuhkan luka. Main hujan, saling menciprat air, bermain lumpur membuat anak-anak melupakan pertengkaran yang baru saja terjadi. Malah bisa jadi ibunya akan kaget setelah bermain, mereka bisa lebih saling menyayangi satu sama lain.
 
7. Minat yang berbeda
 
Kegiatan anak-anak tidak harus selalu bersama. Cobalah untuk mengembangkan minat anak yang beragam dan doronglah kepribadian mereka. Orang tua bisa melakukan kegiatan berbeda untuk setiap anak. Misalnya memasak bersama kakak dan menggambar bersama si adik.
 
8. Kerja Tim
 
Di kala anak-anak sedang bermusuhan, suruh mereka melakukan tugas bersama-sama, misalnya menyapu halaman, melap kaca jendela. Dengan bekerja tim, hubungan antar keluarga semakin erat, dan diharapkan semakin bertambah erat seiring usia mereka sampai mereka meninggalkan rumah kelak.
 
9. Waktu keluarga
 
Kerjakan kegiatan bersama-sama layaknya sebuah keluarga. Makan malam bersama, sebaiknya tidak terpisah-pisah, anak di depan TV, bapak-Ibu di meja makan (PR banget ini). Usahakan membuat ritual rutin keluarga, misalnya setiap weekend piknik bersama, atau saat ada anak yang berulang tahun, semua anggota keluarga yang lain harus menulis tentang hal-hal yang disukai anak yang sedang berulang tahun. Atau melakukan hal-hal lain yang bisa semakin mempererat rasa persaudaraan antar saudara.
10. Atasi sendiri atau dibuang?
 
Biasakan berkata kepada anak “kalian punya 1 menit untuk memutuskan” setiap kali mereka merebutkan sesuatu, kemudian tinggalkan mereka. Jika tidak ada yang mau mengalah dan tetap bertengkar, ambil mainannya dan singkirkan (bisa di sembunyi di tempat yang tak terlihat oleh anak). Anak harus tahu ibunya serius dan tidak ragu-ragu, apalagi berubah pikiran karena rengekan. Jika sudah terbiasa dengan metode ini, anak akan selalu berusaha mengatasi sendiri pertengkarannya.
 
11. Hati-hatilah pada hal besar
 
Pertengkaran antar saudara memang lumrah, tapi jika sudah mulai melakukan kekerasan fisik, kasar, menyerang saudaranya, segeralah mengambil tindakan. Mereka harus dilerai dan dihukum. Hukumannya bisa berupa larangan atau membatasi kesenangannya.
 
****
Note: Beberapa trik sudah saya laksanakan, beberapa belum bisa. Anak-anak masih sering juga bertengkar. Seperti pepatah, Roma tidak dibangun dalam semalam, tentu mustahil mengharapkan anak-anak menjadi kalem dan selalu akur secara tiba-tiba.

Baca juga Tips Mengatasi Anak Yang Mimpi Buruk
 

9 Nov 2015

Berburu Jaringan Internet Demi Sekolah Perempuan

Berburu-internet

Jam sudah menunjukkan pukul 20.45 malam, Pap Nay menjemput di tengah gerimis hujan, kami akan ke wifi corner Telkom. Baru sekali ini saya ke sini, itupun atas rekomendasi Pap Nay kalau wifinya super kencang. Pojokan Telkom yang sering kulihat di siang hari sepi, rupanya lumayan ramai di malam hari. Padahal boleh dibilang sudah jam malam, sudah waktunya anak gadis berada di kamarnya. Tapi tak sedikit anak tanggung, pemuda dan gadis remaja duduk di sana, lengkap dengan laptop dan android masing-masing. Saya sebenarnya tak akan kemari jika tak penting benar, kalau bukan karena kelas pertama Sekolah Perempuan, saya lebih suka ngenet di rumah walaupun jaringannya kadang amburadul. Tapi karena kelas perdana, saya bertekad maksimal mengikutinya tanpa gangguan internet.
 
Kartu akses wifi sudah terbeli. Murah, cuma 5000 perak. Saya duduk bersila, menunggu Pap Nay menggosok kartu, mengkases wifi dengan nomer yang tertera di kartu. Tapi ternyata jaringan sangat lelet. Saya mulai bete. Bagaimana tidak, sudah 30 menit kelas perdana berlangsung, sedangkan kami masih berkutat dengan putus nyambungnya internet. “Ayo kita pulang, Pa” kataku kesal.
 
Di perjalanan pulang, Pap Nay ngasih ide brillian. Dia mengajak singgah di kantornya, kata Pap Nay di kantornya wifi kencang, sepi pula. Tidak perlu masuk kantor, di teras pun bisa terakses. Saya yang masih kesal setuju saja, tidak apa-apalah dicoba, toh masih ada setengah jam pelajaran, lumayan kalau ternyata bisa nyambung, masih bisa dapat pelajaran walaupun sedikit.
 
Untungnya kantor Pap Nay terang benderang, malah sedikit terkesan boros listrik, ruangan yang tertutup rapat tanpa penghunipun terang benderang. Tidak ada kesan serem. Karena semua pintu terkunci, saya duduk di tangga di depan teras. Wah jaringan internet di sini mantap pakai banget. Link kelas sesi pertama sukses mulus terakses tanpa hambatan.
 
Slide yang dibahas Mba Indari Mastuti sudah memasuki slide ke 8, sangat telat. Untungnya setiap sesi selalu ada rekamannya, bisa saya akses kapan-kapan. Suara Mba Indari sangat jelas terdengar, 1-2 kali kadang putus, tapi tidak mengganggu benar. Di tengah penjelasan, peserta bisa menulis pertanyaan di kolom chat, dibacakan dan dijawab satu-satu oleh mba Indari.

Di sesi pertama ini, Mba Indari memberikan suntikan-suntikan semangat mengenai komitmen dan konsistensi sebagai penulis, juga dijelaskan bagaimana trik agar ibu rumah tangga bisa konsisten menulis tanpa mengabaikan urusan rumah tangga. Di akhir kelas ada PRnya juga, peserta diminta komitmennya akan menulis berapa lama dan berapa halaman setiap hari.

Saya beruntung sekali punya suami yang mendukung. Kalau bukan karena kebaikannya mengantar kesana kemari berburu jaringan internet, mungkin kelas perdana SP tidak bisa saya ikuti.

Yang ingin tahu lebih tentang Sekolah Perempuan dan kegiatan apa saja di lakukan di sana, bisa kepoin FB Mba Indari atau langsung cus di link ini, kelas gelombang 11 akan buka lagi di bulan Januari 2016 lho.
 
Wassalam
Parepare, 09 11 2015
Nur Islah

5 Nov 2015

Kiat Sukses Ala Joe Girard (Bagian 1)

Mastering-your-way-to-the-top

Rahasia hidup adalah mengetahui apa yang kau inginkan, tulislah itu, lalu kau harus mempunyai komitmen untuk mencapainya.

Kalimat di atas adalah kalimat yang terpajang di dinding kantor Joe Girard. Joe Girard adalah seorang salesman pemecah rekor dunia, dia mampu menjual 13.001 unit barang selama 15 tahun karirnya sebagai salesman, dia bahkan pernah menjual 1425 unit jualannya dalam kurun waktu setahun pada tahun 1973, dan semuanya dijual secara eceran, bukan dalam partai besar!. Angka 1425 itu bukan angka penjualan kaos oblong, panci atau mesin penyedot debu lho, tapi ((((MOBIL))))!!!, barang yang tidak bisa dibilang murah, dan butuh banyak pertimbangan jika ingin membelinya. Joe bisa menjual 170 mobil dalam 1 bulan, jika dirata-ratakan berarti 5-6 mobil perhari…fantastis ya?. Setelah 15 tahun menjadi salesman dengan rekor yang tak terkalahkan. Joe Girard banting stir menjadi penulis buku dan penceramah. Dia benar-benar seseorang yang sangat tahu tujuannya dan tahu cara mencapainya. Lagi-lagi di karir barunya itu, dia menjadi seorang yang nomer satu, buku-buku yang ditulisnya menjadi best seller dan menjadi penceramah yang sangat laris dan paling dicari di Amerika.

***
Semua orang tahu, mengetahui tujuan hidup adalah pembeda orang sukses dan orang yang kurang sukses. Kapal layar saja akan karam jika kelamaan di laut karena tidak tahu akan mengarahkan layarnya kemana. Tetapi yang menjadi masalah besar adalah banyak orang tidak tahu apa tujuannya. Kebanyakan orang adalah orang-orang yang mengikuti arus, mengikuti arah kaki melangkah, mengikuti kemana nasib membawanya ( termasuk yang punya blog hiks ).

Dalam bukunya “Mastering your Way to the Top”, Joe Girard menyarankan kepada pembacanya, bahwa apapun tujuan yang akan ditentukan untuk diri sendiri sebaiknya mempertimbangkan 8 pertanyaan penting ini:

1. Apakah saya sudah menentukan tujuan saya dengan jelas?
2. Apakah tujuan itu merupakan tujuan yang kecil atau besar?
3. Apakah tujuan saya itu untuk jangka panjang, jangka pendek, atau keduanya?
4. Apakah tujuan saya itu realistis? Atau apakah itu hanya hayalan belaka?
5. Apakah tujuan itu merupakan tujuan yang bisa saya capai? Mampukah saya melakukannya?
6. Sewaktu saya berusaha mencapai tujuan itu, bisakah saya mengukur kemajuan yang saya peroleh, sehingga saya bisa tahu kalau saya berhasil?
7. Apakah tujuan saya itu flexible, sehingga bisa berubah sewaktu kebutuhan saya berubah?
8. Seberapa besar pengorbanan waktu, tenaga dan uang yang diperlukan?

Selanjutnya tujuan utama yang sudah ditetapkan harus dipecah lagi menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil. Misalnya jika tujuan utama ingin menjadi direktur penjualan, buat dulu tujuan menjadi supervisor divisi misalnya, setelah jabatan supervisor tercapai, usaha diarahkan ke jabatan yang lebih tinggi, begitu seterusnya sampai jabatan direktur penjualan tercapai.

Selain memecah tujuan utama menjadi tujuan yang lebih kecil, hal yang sangat perlu diperhatikan menurut Joe Girard adalah tujuan harus realistis. Seseorang yang bekerja di pabrik pengolahan limbah misalnya, ketika dia becita-cita menjadi account executive di bidang periklanan, tujuannya menjadi tidak realistis (walaupun bukan tidak mungkin bisa tercapai).


Menggambar lukisan imajiner

Menggambar lukisan imajiner adalah ide menarik Joe Girard yang patut dicatat. Di masa remajanya, Joe Girard sering mendapat perkataan dari ayahnya bahwa dia tidak akan berhasil dalam hidupnya. Suatu ketika usaha developer perumahan yang Joe rintis gagal, dia hampir menganggap bahwa perkataan negatif ayahnya itu benar adanya. Untungnya kondisi tersebut tidak dibiarkan berlarut-larut.  Joe kemudian beralih profesi menjadi penjual mobil. Joe membuat lukisan imajiner wajah ayahnya yang cemberut sedang berkata “kamu tidak akan menjadi orang yang berhasil”. Joe berusaha membuktikan kepada ayahnya bahwa dia bisa menjadi orang yang berhasil. Dan benar saja, 3 tahun kemudian setelah dia memahat lukisan imajiner di hatinya, dia berhasil menjadi penjual eceran top di dunia. Lukisan imajinernya kemudian dia perluas dengan memotong foto-foto dari penjual top merek-merek mobil yang dia jual. Foto-foto tersebut ditempelkan di dinding kantornya. Kemudian dia membuat lukisan imajiner lagi tentang bagaimana mengalahkan rekor penjualan mereka dan memastikan namanya masuk dalam Guiness Book of records. Terbukti benar, Joe Girard berhasil melampaui semua penjual top dunia tersebut dan masuk dalam Guiness book of the records sebagai “Penjual terbesar di Dunia”.

Lukisan imajiner bisa diberlakukan dalam segala hal dalam rangka mencapai tujuan apapun. Misalnya ketika ingin langsing, Joe membuat lukisan imajiner dirinya sedang memakai jas terbaik dengan potongan ramping yang pas di badan. Dengan lukisan imajiner itulah Joe berusaha hidup sehat dan olah raga dengan teratur. Lagi-lagi Si Pemenang Joe berhasil membentuk tubuhnya seperti lukisan imajiner yang dia ciptakan.

Mungkin tidak ada hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa praktek membuat lukisan imajiner bisa memicu keberhasilan seseorang. Tapi mengingat hal ini selalu dipraktekkan oleh orang sekaliber Joe Girard, saya kira patut pula dicoba. Seperti kata penjual ulung itu, apapun impian Anda, pikirkan, lihat, dan wujudkan.


BERSAMBUNG.......baca Kita Sukses Ala Joe Girard (Bagian 2)

Parepare, 05 11 2015
Nur Islah