18 Okt 2016

Tips Menulis di Blog Ala Ollie


Tips Menulis di Blog Ala Ollie. Kamu sering kesulitan membuat pembuka dan menutup tulisan? Toss dulu, berarti saya ada temannya :D

Saya sering sekali tidak jadi menulis gara-gara kesulitan membuka, padahal biasanya tulisan jika sudah dimulai, maka selanjutnya lebih mudah, ide akan mengalir mengikuti ketukan jari di keyboard. Tidak jarang juga kejadiannya begini, inspirasi kalimat pembuka ada, tapi kesulitan menutupnya. Untungnya artikel yang dibuat peruntukannya untuk blog sendiri, bukan untuk media cetak, jadi jika sudah mandek, saya tutup saja seadanya dengan kalimat apa yang terpikirkan saat itu.

Apa saya lakukan itu bukannya salah, tapi ternyata ada triknya. Nah pada collaborative blogging kali ini Mak Diah Kusumastuti membahas tentang “blogger masa kini dituntut keren”. Jika Mak Diah menyinggung pentingnya seorang blogger berpenampilan keren, maka saya akan menulis bagaimana tips seorang blogger keren menulis artikel.

Kali ini saya akan membagi tips menulis konten dari Aulia Halimatussadiah atau sering disapa Ollie. Ollie ngeblog sejak 2003 (salsabila.com), lumayan lama ya. Menurutnya dia sudah pantas disebut “tante” dalam dunia blog saking lamanya. Keren, karena berkat ngeblog, doi menjadi penulis buku yang produktif, bisa jalan-jalan bukan di dalam negeri saja, tapi juga di luar negeri..gratisss lagi.

Menulis konten ala Ollie

Membuat konten blog itu dimulai dari pemilihan judul yang tepat. Ini sangat penting, karena setiap hari muncul ribuan artikel baru di internet, untuk memikat perhatian pembaca, sebisa mungkin judul postingan kita bisa bersaing dengan artikel yang ribuan tadi.

Bagaimana judul yang baik itu?

Menurut Ollie judul sebaiknya informatif, menggambarkan isi post, sekaligus membuat penasaran pembaca untuk membaca lebih lanjut. Coba bandingkan judul ini “ Cerita weekendku” atau “Weekend di pantai terindah di Indonesia”. Yang kedua lebih membuat penasaran bukan?

Jika boleh saya tambahkan, judul juga jangan terlalu bombastis. Saya seringkali kecele dengan artikel yang berjudul wah, tapi isinya tidak sesuai. Web atau blog yang begini biasanya tidak akan saya kunjungi dua kali.

Ollie juga menyarankan, jika ingin blognya dibaca banyak orang, kita harus tahu kebutuhan dasar manusia, yaitu: psikologi, keamanan, sosial, percaya diri, dan aktualisasi diri. Setelah paham dengan kelima kebutuhan dasar itu, kita tinggal mencari artikel apa yang kira-kira menarik emosi pembaca yang sesuai dengan kebutuhan dasar mereka.

Judul sudah oke, sekarang pembuka.

Paragraf pertama juga sangat menentukan artikel kita lanjut dibaca atau tidak. Ada beberapa cara yang biasa Ollie pakai, ini diantaranya

Tulis ringkasan post

Kesimpulan ditulis sebagai pembuka kalimat. Dengan demikian pembaca akan mengerti tujuan postingan dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan membaca.

Beri pertanyaan

Kalau saya perhatikan Rockingmama sering memulai artikelnya dengan cara ini, coba deh perhatikan.

Memang artikel yang dimulai dengan pertanyaan akan membangkitkan rasa ingin tahu pembaca, akhirnya membaca tulisan kita sampai akhir.

Gunakan statistik yang mengejutkan

“Pada tahun 2015, 90 dari 100 peserta jomblo yang mengikuti pengajian rutin di Masjid Al Ikhlas Parepare akhirnya mengakhiri masa lajangnya”

Tertarik baca lebih lanjut kan jika kalimat pembukanya seperti di atas? Ini statistik karangan saya saja ya, para jomblo tidak perlu mengecek kebenarannya hehehe.

Kutipan atau quote orang terkenal

Kutipan juga ampuh membuat pembaca tertarik melanjutkan bacaan. Kutipan mudah ditemukan di internet, Ollie sering mengambil kutipan di sini http://www.brainyquote.com/

Di situs ini kutipan cukup lengkap, kita bisa memilih topik atau tokohnya secara langsung.

Kutip sebuah cerita yang menarik

Bagi blogger rasanya tidak mungkin sebuah cerita menarik dibiarkan berlalu begitu saja tanpa dituangkan di blog, ya gak? jangankan cerita menarik, daun jatuh pun bisa jadi blog post. Nah kata Ollie, simpan cerita menarikmu di paragraf pertama, kemungkinan pembaca akan bereaksi sama dengan kamu. Ide bisa didapatkan dari bacaan tadi siang, atau kisah unik teman saat makan malam bersama.

Pasang gambar di paragraf pertama

Rasanya semua pasti setuju, tulisan yang dimulai dengan gambar yang ciamik membuat pembaca tertarik membaca artikel kita dibandingkan dengan post tanpa gambar sama sekali.

Gunakan imajinasi pembaca

Coba ikat perhatian pembaca dengan memancing imajinasi mereka. Misalnya menggunakan kalimat ini: “ Mari bersama kita bayangkan…” “Bagaimana jika…” “Coba bayangkan …” dan lainnya. Dengan menarik gambaran mental pembaca akan membuat mereka akan mengklik “read more” artikel kita.

Konten Blog

Judul sudah, pembuka sudah. Sekarang menulis kontennya.

Ollie sering membuat kerangka tulisan menggunakan mind map. Mind map ini semacam konsep diagram untuk mencari ide-ide terkait dengan kata kunci yang ingin kita tulis. Saya sempat mencoba belajar mind map, memang benar ampuh dalam pengumpulan ide. Sayang belajarnya cuma sambil lalu, sampai sekarang saya masih kebingungan mengolah ide menjadi sebuah artikel yang terstruktur. Kalau mau belajar tentang mind map Muhammad Noer banyak membahas ini di blognya (muhammadnoer.com)

Penutup

Penutup sama pentingnya dengan pembuka. Sebaiknya kalimat penutup itu mengarahkan pembaca apa yang harus mereka lakukan setelah membaca artikel kita. Bisa ditutup dengan pertanyaan, penawaran, atau mengarahkan ke link menuju next action.

Demikianlah tips menulis ala Ollie. Sebenarnya tips ini saya tulis agar setiap saat bisa ditengok di blog sendiri. Saya masih perlu banyak belajar agar tulisan lebih enak dibaca, lebih terstruktur, dan lebih banyak mengundang pembaca.

 Bagaimana tips menulis ala Ollie ini? Teorinya sudah paham, yuk kita praktekkan.
 Happy Blogging ^_^

Sumber : Buku “Creative Blog Writing” by Ollie

11 Okt 2016

Gagal Dapat Motor Baru


Gagal_dapat_motor_baru
Kalau ada yang tanya, suami siapa tidak romantis? maka saya akan acungkan tangan paling tinggi, mungkin ngacungnya sambil berdiri saking semangatnya hihihi.
 
Coba suami mana kalau ditanya apa dia sayang atau tidak, sikapnya akan begini… Mulutnya dibuka lebar-lebar meniru lagak orang mengantuk, lalu bergumang tidak jelas. Setelah itu dia akan berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Kalau moodnya lagi baik dia akan tertawa sambil berkata
 “lebih baik disuruh dorong mobil daripada disuruh bilang cinta”
Lebih parah lagi kalau bertanya saat suasana hatinya buruk, dia akan menjawab dengan kalimat diplomatis “Yang begini tidak perlu dipertanyakan lagi”
 
Alamak! Padahal maksud hati bertanya supaya dirayu-rayu.
 
Dia sering heran kenapa perempuan selalu mempertanyakan hal-hal yang sudah diketahuinya. Menurut dia sayangnya tidak perlu dipertanyakan, jawabannya sudah sangat jelas. Pap Nay kemudian memaparkan bukti-bukti kongkrit, akurat, dan tidak terbantahkan (kok ini jadi kayak presenter silet ya)
 
Jadi begitulah, percakapan soal “apakah kamu sayang aku” akhirnya berakhir dengan cekikikan bersama menertawakan ketidakahliannya merayu. Kalau tidak, saya manyun, melupakan begitu saja pertanyaan yang tak berjawab.
 
****
 
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah belajar naik motor, tapi mahirnya hanya di lapangan saja. Setiap kali mencoba di jalan raya, pasti endingnya buruk alias jatuh. Maklum saya orangnya panikan, melihat mobil dari depan, saya pikir mobil itu pasti akan menabrak, apalagi kalau yang di depan truk tiba-tiba lutut jadi gemetaran, saya jadi lupa yang mana rem, yang mana gas. Terakhir saya jatuh di selokan, padahal kondisi saat itu sedang hamil. Untung bayinya baik-baik saja. Sejak itu keinginan belajar naik motor tidak pernah muncul lagi.
 
Karena tidak bisa bawa kendaraan sendiri, jadinya Pap Nay yang mengantar. Pagi-pagi diantar ke kantor, siang dijemput makan, sejam kemudian diantar lagi ke kantor, sore di jemput pulang. Tidak hanya seputar urusan rumah-kantor-rumah, tapi juga urusan lain seperti ke pasar, ke toko, belanja keperluan toko, ngaji, dll semua diantar Pap Nay. Entah itu hujan atau panas, entah dia memang lagi lowong, sibuk atau sedang tidur, Pap Nay selalu mengantar *jaditerharu
 
Untungnya saya tipe emak rumahan, juga tidak punya banyak jadwal arisan. Untungnya lagi pekerjaan Pap Nay lebih santai, dia punya banyak waktu luang. Tambahan pula kami tinggal di kota yang tidak begitu luas, kemana-mana jaraknya dekat dan bebas macet. Jadi saya menikmati saja diantar suami.
 
Begitulah setiap hari, sampai suatu ketika Pap Nay mulai mengeluh karena seringkali urusannya sendiri dikesampingkan karena mengantar saya. Pap Nay menyarankan agar saya mulai belajar naik motor lagi. Saya pun setuju. Saya minta Pap Nay mulai cari-cari motor yang spesifikasinya begini : matic, tidak terlalu besar, tidak mudah oleng dan tidak terlalu mahal. Pap Nay mengiyakan.
 
****
 
Anak-anak sudah tidur saatnya pillow talk, saya dan Pap Nay ngobrol ringan seputar kegiatan hari itu. Tiba-tiba terselip percakapan ini
 
“Ma, si Anu mau cerai”
“Kenapa?”
“Seperti istrinya tidak butuh lagi sama dia”
 
Pap Nay cerita kalau si istri tidak peduli sama suaminya, dia mendiamkan si suami sudah sekian lama. Akibatnya anak-anaknya kurang terurus, si suami jadi kurus, bla..bla
 
Kata Pap Nay lagi, satu penyesalan terbesar si suami, dia menyesal telah mengajari istrinya naik motor. Sejak bisa bawa kendaraan sendiri, istrinya jadi mandiri, kemana-mana bisa tanpa harus ditemani lagi. Seandainya tidak kata si Anu itu, mungkin istrinya masih bergantung padanya.
 
Cerita berakhir, hening….
 
“Jadi bagaimana Pa? jadi beli motor?” godaku
 
“Tidak lagi” kata Pap Nay dengan tegas
 
“Nanti ditinggalkan juga sama istriku” lanjutnya dengan suara yang sangat pelan, hampir tidak tertangkap telinga.
 
Hahaha (sambil dalam hati teriak-teriak hore menang!)
 
Suami saya memang tidak pandai merayu, tapi saat-saat begini, tingkah lakunya lebih manis dari gulali. Yah gagal deh dapat motor baru ^_^

 
Itulah cerita momen romantis yang tidak terlupakan di bulan Oktober, penting diabadikan karena jarang terjadi :D

Tulisan ini diikutkan dalam Irawati Hamid First Giveaway “Momen yang Paling Berkesan & Tak Terlupakan.

Dear Mba Ira, Selamat ulang tahun untuk dirimu dan blognya, semoga dua-doanya berumur panjang, Mba Ira sukses dan blognya juga sukses. Amin

 

4 Okt 2016

Inilah 5 K Alasan Orang Berhutang


Dari tiga tema artikel collaborative blogging, tugas ini yang terus-menerus membayangi. Karena topiknya tentang hutang, jadinya saya merasa dihutangi artikel tanggapan terus-menerus *apasihmak

Sebelum mulai baca dulu artikel yang ditulis Mak Haeriah di sini, ulasannya tentang hutang cukup komplit, sampai bingung mau menanggapi bagaimana.

Siapa sih yang tidak pernah berhutang sekarang ini, hampir semua ya. Nenek saya sampai bilang begini “sininna lolo-lolo’e kulinoe engkamaneng inrengna” jika diartikan bebas semua manusia yang ada di muka bumi ini pernah berhutang. Mungkin terdengar agak berlebihan, tapi ada benarnya juga sih, jangankan yang miskin, orang kaya saja punya hutang, walaupun konteks dan tujuannya mungkin berbeda.

Ada berbagai alasan orang berhutang, tapi jika dipersempit, maka inilah 5 K alasan orang berhutang

1. Kepepet

Ini yang paling umum terjadi. Kejadian memalukan yang pernah menimpa saya waktu masih mahasiswi. Ketika itu saya sedang naik pete-pete, ini istilah untuk mobil angkutan umum di Makassar. Ketika tiba di daerah kampus, saya baru menyadari ternyata saya lupa bawa dompet. Seandainya ada kenalan di mobil satu saja, saya bisa saja meminjam uangnya, tapi tidak ada sama sekali. Untungnya ada seorang ibu yang baik hati membayarkan ongkosnya. Di kemudian hari, saya melakukan hal serupa pada orang lain, untuk menebus hutang pada ibu baik hati yang menolong waktu itu.

Saat-saat jadi mahasiswi itulah saya sering merasakan masa-masa kepepet. Daripada kelaparan, kami sering saling pinjam meminjam uang antar teman kos, tentu saja dengan kesadaran penuh merealisasikan janji untuk segera membayarnya ketika dompet sudah terisi lagi. Ahh..untungnya masa-masa itu sudah berlalu.

2. Kebutuhan

“Butuh” adalah alasan klasik nomer dua orang berhutang. Kebutuhan juga macam-macam, tapi yang umum adalah ada anggota keluarga yang sakit, entah itu anak, suami atau orang tua. Sebenarnya hal ini bisa diantisipasi dengan menyediakan dana cadangan khusus keadaan darurat. Tapi yah namanya musibah ya kadang datangnya beruntun, uang yang sudah disiapkan ternyata tidak mencukupi, akhirnya mencari pinjaman jadi solusi.
3. Kesempatan

Jika sudah berurusan dengan bisnis, konsep hutang piutang menjadi beda.

Istijanto dalam bukunya menjelaskan bahwa salah satu rahasia sukses Toko Tinghoa adalah berusaha agar cash flow berputar cepat sedangkan pelunasan pembelian barang modal diperlambat. Mereka berusaha agar semua stok barang segera laku. Tapi pelunasan barang dagangan diusahakan diperpanjang tempo pelunasannya agar uang bisa dipakai membeli barang jualan yang lain.

Berbicara soal kesempatan, suatu hari adik saya ditawari mobil dengan harga yang sangat murah. Karena orang yang menawarkannya butuh uang dengan segera, adik saya kemudian meminjam uang  lima juta untuk menutupi kekurangan dananya. Belum juga beberapa lama, mobil itu sudah ditawar orang melebihi harga yang dia bayar.

Jika sudah menyangkut investasi, bisnis dan kesempatan yang tidak datang dua kali, berhutang bisa jadi pertimbangan tapi lakukan dengan bijak.

4. Ingin terlihat Keren

Banyak yang bilang, sebenarnya biaya hidup itu murah, yang mahal biaya gaya hidup.
Yes ini 100 % benar. Coba perhatikan, apa yang paling banyak menjadi tagihan kartu kredit? Gadget, pakaian, tas, dompet, sepatu. Semuanya untuk penampilan bukan? Bagi yang bijak mengelola pemakaian kartu kreditnya sih tidak masalah, tapi jika tidak, penggunanya akan jadi keteteran sendiri melunasi tagihan yang membesar seperti bola salju. Jangankan melunasi pokoknya, bunganya saja sulit.

Jika sudah menghadapi kondisi begini, gunting kartu kreditnya kemudian rem keinginan belanja. Setiap ketemu barang menggoda, duduk dulu tarik nafas dalam-dalam lalu tanyakan pada diri sendiri “apakah barang ini SANGAT saya butuhkan” jika tidak skip dari ingatan selamanya.

5. Kebiasaan

Jika alasan kesempatan yang terbaik, bagian terburuk dari berhutang adalah karena kebiasaan. Banyak orang terbiasa berhutang, segala sesuatu pengennya dicicil. Padahal bisa jadi dia sanggup untuk membayarnya cash.

Waktu saya cuti hamil, kan tinggal di rumah lumayan lama ya, tiga bulan. Pada waktu itu saya baru sadar kenapa tetangga-tetangga selalu menutup rapat rumahnya. Rupanya hampir tiap hari kami didatangi salesman, mulai dari sales panci, sales alas setrika, sampai alat perbaikan kompor juga ada. Jadi kita berada di rumah, tapi serasa tinggal di pasar, semuanya serba ada hahaha.

Karena saya kurang pengalaman, saya biarkan sajalah mereka masuk. Salesman kan sudah dibekali keterampilan menjual, apapun yang saya bilang untuk menolaknya bisa ditangkis oleh mereka, dan akhirnya ujung-ujungnya saya membeli. Saya ingat sempat membeli perhiasan dinding senilai tiga juta dan harus saya bayar dengan cara mengangsur. Setelah itu saya membeli lagi alas setrika senilai seratus ribu. Saya sudah bilang tidak punya uang, salesmannya ngotot menawarkan dan membolehkan saya membayar keesokan harinya. Alamak!

Akhirnya Pap Nay menyuruh saya menutup pintu rapat-rapat, dia khawatir istrinya terbiasa berhutang.

Kebiasaan berhutang sangat berbahaya, bukan saja kita dibebani kewajiban untuk membayarnya. Tapi juga membuat hubungan dengan si pemberi hutang jadi renggang. Saya jadi ngikik baca puisi Mak Irna di sini, segitu dalam akibatnya urusan hutang piutang ini, sampai terbit puisi menyentuh hati tentang kehilangan seorang teman.

Berhutang kepada teman atau saudara memang ada enaknya, insya Allah bebas bunga. Tapi biasanya yang berhutang jadi sensitive, niat teman mungkin hanya menyapa tapi disangka akan menangih. Makanya sering muncul joke “Kenapa lirik-lirik memang saya ada hutang?!!” Bayangkan lirikan disangka tagihan hahaha

Have a nice day kawan semoga kita bebas dari hutang.