30 Des 2015

Sosialisasi Cara Menggunakan APAR

Di beberapa tempat di kantor seperti dapur, ruang administrasi, ruang meeting, dan beberapa ruangan lainnya tersedia tabung pemadam atau biasa disebut APAR. APAR ini dicek berkala oleh security setiap 6 bulan sekali. Kenapa dicek? Karena walaupun APAR tidak pernah digunakan atau masih baru, dikhawatirkan jika terjadi kebakaran, tiba-tiba APAR yang selalu mejeng manis di dinding itu tidak berfungsi. Penyebabnya macam-macam, bisa karena selangnya bocor, foamnya membeku, atau karena tekanan dalam tabungnya habis. Jika hal ini terjadi, sayang kan jika APAR yang sudah dipersiapkan untuk mengantisipasi kejadian tak terduga itu akhirnya tidak bisa digunakan.
 
Selain mengecek berkala, fungsi APAR diharapkan maksimal dengan mensosialisasikan cara penggunaannya di lingkungan kantor. Kemarin, tgl 29 des 2015, Pak Khalid dan Pak Agustinus dari National Security memberikan kami pelatihan singkat cara menggunakan APAR yang baik dan benar. Ternyata caranya cukup sederhana. Tapi tetap saja, kalau tidak pernah dipraktekkan, kita akan kesulitan jika kebakaran benar-benar terjadi.
 
Pak Khalid memberikan contoh pada sebuah tabung APAR bersegel.
 
  • Pertama segel dibuka dengan cara memutar pinnya. Setelah kabel tiesnya putus, tarik pin APAR
  • Ambil posisi tidak melawan arah angin. Cara mengetahui arah angin, perhatikan asapnya, jangan berdiri dengan posisi menantang asap. Posisi berdiri sekitar 1,5 m- 3 meter dari api.
  • Angkat APAR, arahkan moncong selang ke arah api
  • Semprot api dengan cara menekan tukil atas alat pemadam
Sosialisasi-Cara-Menggunakan-APAR
Pak Khalid sedang memberikan contoh cara memadamkan api
Setelah mencontohkan, Pak Khalid kemudian mempersilahkan security dan karyawan untuk mencoba mempraktekkan satu persatu, dan semuanya berhasil memadamkan api.

Giliran saya tiba..
 
Tabung yang dipakai teman-teman tadi ternyata hampir habis. Saya kemudian menggunakan tabung yang baru. Karena baru dan masih tersegel, saya jadi bisa mempraktekkan mulai dari membuka segel sampai mengetes isinya. Nah, ketika mencoba mengangkat tabung APAR yang baru itu, saya tidak bisa sama sekali, berat! (padahal di situ tertulis berat cuma 6 kg). Terpaksa saya menggunakan lagi tabung yang hampir habis tadi. Dan akhirnya berhasil juga memadamkan api.
Sosialisasi-Cara-Menggunakan-APAR
Langsung dipraktekkan
 
Seketika saya teringat tragedi kebakaran hutan di belakang rumah tempo hari (baca: Rumah Nyaris Terbakar). Iseng saya tanya Pak Khalid…
 
“Pak, kalau apinya besar bagaimana?”
 
“Kalau api besar, ya KABUR bu”
 
Hahaha
 
Benar juga, untuk apa bertahan di lokasi kebakaran yang apinya besar dengan tabung APAR. Tadi itu saya lupa APAR singkatan dari Alat Pemadam Api Ringan.
 
Parepare, 30 Des 2015
Nur Islah

15 Des 2015

Rihlah dan Silaturahmi di Ladoma

Ahad, tgl 13 Desember 2015 kemarin, saya mengisi hari libur dengan mengikuti acara sehari bersama ukhti-ukhti dari kelompok liqo binaan PKS. Rihlah sekaligus ajang silaturahmi ini diadakan di tempat wisata River Ladoma Eco Resort. Sebuah tempat wisata yang berjarak kurang lebih 5 km dari kota Parepare. Kawasan Ladoma awalnya adalah sebuah lokasi pemancingan, kemudian oleh pemiliknya diubah menjadi kawasan wisata alam yang berkonsep wisata adventure. Di brosur tertulis keterangan bahwa tempat ini dilengkapi fasilitas seperti fliying fox, rental ATV (motor berban empat), fishing (kolam pemancingan), dan café & resto. Tapi karena ikut di gawean orang, saya tidak sempat memastikan ada tidaknya semua fasilitas tersebut. Saya hanya sempat memperhatikan tempat pemancingan, kolam permandian anak-anak, dan café & resto. Insya Allah di lain kesempatan mau ke sana lagi, penasaran juga ingin menelisik hutan kenangannya, sebuah hutan di mana pengunjung bisa menanam pohon sebagai kenangan.
Ladoma-parepare
Bebatuan di sungai Ladoma dan tempat peristirahatan pengunjung

Ladoma-parepare
Fasilitas di kawasan Ladoma
 
 
Peserta rihlah tidak tiba bersamaan, tapi satu persatu rombongan datang. Yang tiba paling akhir adalah rombongan dari Sidrap (kabupaten tetangga) yang memang perjalanan mereka untuk sampai ke lokasi tidak bisa dibilang singkat. Sekitar 60an peserta yang tergabung dalam acara ini. Dan tidak disangka, saya bertemu teman lama di sini. Namanya Ani, kami satu alumni di UNM dulu.
 
Saya mengira, acara akan begitu panjang dan membosankan, sebab acaranya diperkirakan selesai pukul 15.00 sore. Saya harus duduk bersila dari pagi sampe sore? Memikirkannya saja sudah merasa capek. Tapi perkiraan saya keliru, acaranya cukup menyenangkan. Acara dimulai dengan tausiah singkat dari ketua bidang perempuan PKS Parepare, dilanjutkan tausiah oleh bapak ustad Syamsuar Basri, Lc. Pak ustad mengangkat tema pentingnya liqo/tarbiyah untuk kaum perempuan.

Ladoma-parepare
Menyimak wejangan ustad
Pak ustad mengatakan bahwa ibu adalah madrasah pertama anak-anak. Ibu yang mengikuti tarbiyah insya Allah bisa mendidik anaknya dengan baik. Lebih lanjut ustad bercerita bahwa di zaman Rasulullah pun perempuan juga meminta hak yang sama untuk mendapatkan tarbiyah, dan Rasulullah menyetujui. Perempuan tidak boleh dilarang menuntut ilmu, mereka sama berhaknya dengan laki-laki dalam hal menuntut ilmu. Seperti yang sering kita dengar, tidak ada seseorangpun yang sukses tanpa seorang perempuan hebat di belakangnya, diharapkan dengan selalu mengikuti tarbiyah, anak kita bisa menjadi orang yang besar, orang yang sukses dunia akhirat, karena sumbangsih kita sebagai ibu di belakangnya.
 
Tausiah dari ustad, ditutup dengan menjawab dua pertanyaan dari dua orang ukhti, yang semuanya mempertanyakan tentang solusi kesulitan mengikuti tarbiyah, seperti bagaimana sikap kita jika liqo bersamaan dengan waktu kuliah, dan bagaimana menghadapi sulitnya menyetor hapalan tiap pekan.
 
Tentang seringnya liqo bertabrakan waktu kuliah atau waktu kerja, sebenarnya bisa dihindari dengan membuat kesepakatan dari awal dengan kelompok liqonya, diusahakan jam-jam liqo bukan di waktu kuliah, tapi jika memang ternyata karena sesuatu dan lain hal tetap saja tabrakan, yang berhalangan bisa meminta izin kepada murabbinya.
 
Tips bisa menyetor hapalan juga diberikan oleh salah seorang peserta yang setoran hapalannya lancar, tips beliau antara lain:
  • Tidak mendengarkan musik-musik yang kurang bermanfaat dan menggantinya dengan mendengarkan ayat-ayat al quran yang menjadi tugas hapalan  
  • Mencari waktu-waktu yang dirasa bisa fokus menghapal, jika terasa bisa cepat menghapal setelah subuh atau tengah malam, ya menghapallah di waktu tersebut.
  • Kemudahan menghapal berbanding terbalik dengan dosa, jika sering melakukan gibah, atau terlalu sering menonton tontonan yang kurang baik (sinetron, infotaiment), biasanya susah menghapal al quran.
 
Intinya harus mengurangi melakukan hal yang tidak bermanfaat dan berusaha mengganti kegiatan yang kurang bermanfaat itu dengan memperbaiki hapalan.
 
Setelah acara tausiah yang diselingi acara makan snack selesai. Acara dilanjutkan dengan perkenalan peserta. Masing-masing orang memperkenalkan dirinya secara singkat, nama, asal daerah, dan pekerjaan. Di akhir acara perkenalan, tiba-tiba MC menantang dua orang peserta untuk menyebutkan nama 5 orang yang baru dikenalnya hari ini. Menjadi seru, karena seorang ukhti segera mencatat 5 nama orang yang berdiri di dekatnya dan mengacung tangan menyebut nama mereka dengan modal contekan di hp. Geli juga melihat tingkah laku ukhti itu. Tapi usahanya itu membuahkan hasil lho, hadiah yang disediakan panitia berpindah ke tangannya.
 
Acara selanjutnya pembagian kelompok, saya kebagian kelompok dengan orang-orang yang baru saja saya kenal, kami kemudian membuat nama kelompok berdasarkan inisial nama panggilan, akhirnya terbentuklah nama kelompok U-Melodi (Uni, Mia, Eki, Lia, Opi, Daya, dan Islah). Dengan nama U-Melodi itu pulalah tercipta yel-yel yang kami usahakan kompak.
 
Setelah sholat dhuhur dan makan siang, kegiatan persembahan kelompok dimulai. Takjub menyaksikan ukhti-ukhti yang tadinya kalem, bisa berubah begitu jenaka dan lucu. Ada yang yel-yelnya menyanyikan lagu anak-anak, ada juga yang melakukan seruan-seruan kompak disertai gesture yang lucu. Persembahan tiap grup pun lumayan bervariasi, ada yang menyanyikan lagu Arab, drama, puisi, dan stand up comedy. Persembahan stand up comedy ini dipersembahkan oleh grup saya yang kebetulan beranggotakan ukhti Opi yang rame dan humoris. Sayangnya kami tidak menang. Pemenang adalah kelompok yang mempersembahkan puisi "Jilbabku mahkotaku" yang memang cukup menyentuh.
 
Ladoma-parepare
Persembahan masing-masing kelompok
 
Acara kemudian ditutup dengan sesi foto-foto dan salam-salaman. Alhamdulillah, rasanya senang bisa berpartisipasi dalam  rihlah ini, karena selain bisa fun di suasana berbeda, saya juga mendapat banyak saudari baru. Semoga rihlah selanjutnya bertempat di lokasi yang lebih keren, dengan acara yang lebih seru, dan peserta yang lebih banyak lagi. Amin
 
Ladoma-parepare

Ladoma-parepare

Ladoma-parepare
 
 
Parepare, 15 12 2015
Nur Islah

7 Des 2015

La Cingkang

Seekor kucing kami temukan meringkuk di teras rumah, kondisi badannya kucel, kumal, dan kurus. Dia mengeong lapar. Awalnya saya mengira cukup diberi makan, dia pasti akan pergi. Ternyata setelah kenyang, dia tetap saja meringkuk di tempatnya. Diusir berapa kalipun, dia tidak mau pergi, malah sembunyi. Rupanya kucing ini tidak berani meninggalkan halaman rumah, karena seekor kucing besar selalu mengintainya sepanjang waktu. Setiap kali si kucing kecil keluar pagar, dia akan segera dikejar oleh si kucing besar.

Setelah dua tiga kali diberi makan, kucing ini semakin tidak mau pergi. Anak-anak juga sudah terlanjur akrab dengannya. Jadi ya sudahlah, dengan ancaman sekali saja dia buang kotoran di dalam rumah, dia harus angkat kaki. Sebabnya saya mengancam demikian, karena rumah kami dari awal tidak bisa bersih benar, dibersihkan sejam, pecah lagi dalam sekejap, jika ditambah lagi bau pesing kencing kucing, bisa jadi rumah tidak terlihat seperti kapal pecah lagi, tapi bangkai kapal.

Ternyata kucingnya paham juga dengan ancaman itu, sadar diri akan dibuang kalau serampangan buang air, dia malah mengubah pot bunga saya jadi jambangnya…hiks

Jadi begitulah, kucing liar yang kami temukan ketakutan di teras rumah sebulan yang lalu sah menjadi anggota keluarga Pak Idris (geli sendiri pas menulis bagian ini)

Seperti yang saya duga sebelumnya, kucing ini akan menjadi kesayangan anak-anak. Saking sayangnya, saya malah khawatir si kucing yang akan frustasi hidup bersama kami. Kucing diperlakukan layaknya boneka hidup saja. Kucing jadi jarang istirahat, dia digendong, dipeluk, diangkat-angkat, dikejar-kejar, dioper-oper oleh Kakak Naylah dan Adek Rayyan. Saya sering kaget dengan perlakuan dua bocah ini, kadangkala si kucing tiba-tiba mengeong histeris, ternyata Adek sedang mengangkat kucing itu dengan cara mencubit bagian kulitnya saja. Tapi ajaibnya, walau kesakitan kucing itu tidak berani mengcakar Adek.

Walaupun begitu, tidak selalu juga dia terlihat malang. Saya sering melihat si kucing santai di pangkuan Naylah, dia duduk layaknya manusia sambil menonton TV. Dia juga bebas hilir mudik masuk ke dalam rumah. Main dengan anak-anak. Tapi ya tetap dengan peringatan awal, tidak boleh buang air di dalam rumah.

Setelah sebulan hidup bersama si putih ini, dia sudah menjadi bagian dari keluarga kami. Cuma ada satu sifatnya yang agak menjengkelkan. Karena sifatnya ini saya memanggilnya “La Cingkang”.

Di suku Bugis. Kalau kamu menemukan orang sangat pemilih, disajikan ikan mintanya ayam, disajikan ayam minta daging sapi. Atau dia enggan memakan apa yang dihidangkan, atau lagi dia memang pemilih dalam segala hal, dia merasa tidak layak dengan suatu hal karena merasa lebih mulia, maka dia disebut “macingkang”. Kalau diistilahkan ke dalam bahasa Indonesia, kira-kira maknanya serupa kata “congkak”.

Nah kucing ini congkak luar biasa.

Coba bayangkan, diberi nasi campur tulang ikan, dia memakannya sambil “memancing”. Ikannya dimakan, nasinya dia sisa, setelah itu dia mengeong-ngeong lagi minta tambah. Saya pernah kasih dia kepala ikan, memang sih ikannya dimasak kemarin, rasanya sudah tidak sesegar kemarin, tapi masih bisa dimakan, belum basi benar, eh tidak mau dia makan. Astagafirullah congkaknya.

Dia sangat suka ikan mentah. Waktu pesta La Cingkang adalah saat saya baru tiba dari pasar. Ketika belanjaan diletakkan, ikan-ikan dibersihkan, dia akan mendekat dan memakan semua jeroang ikan, mulai dari usus sampai hati ikan, tidak akan dia sisa sedikitpun. Kucing rumahan yang lain biasanya akan muntah kalo makan jeroang, dia malah senang, sampai ngumpet makan kalo disuguhkan jeroang.

Soal berburu binatang, La Cingkang lumayan jago. Saya pernah mendapatkan tikus mati hasil terkamannya, tapi dasar sifatnya yang cingkang, dia tidak memakan hasil buruannya itu, hanya leher tikus itu saja yang hampir putus. Dia juga sudah pernah membunuh kadal, hanya dicakar-cakarnya saja, setelahnya dia memberikan kami PR membuang bangkai kadal yang dia bunuh.

Setelah mengetahui kecingkangan dia, saya mulai membiasakannya makan nasi. Mau dia makan atau tidak, saya tetap mencampur nasi dan ikan di piringnya. Biasanya dia akan memilih ikannya dulu dan membiarkan nasi tetap di piring. Setelah itu mengeong-ngeong minta tambah lagi. Saya biarkan dia mengeong sampai lelah, akhirnya dia balik lagi ke piringnya.

Dibalik kecingkangannya itu, La Cingkang tetap kami sayang. Soalnya selain penurut, dia cantik ternyata. Ada empat totol hitam unik berjejer di bagian atas badannya. Matanya jernih dan menggemaskan, bulunya juga putih bersih. Ini fotonya sedang dipangku Kakak Naylah, cantik kan?
Kucing-lucu
La Cingkang

Parepare, 07 12 2015
Nur Islah

1 Des 2015

Kejutan Menyenangkan di Bulan November

Kejutan-november

November tahun ini adalah November ceria bagi saya. Dua kejutan menyenangkan tentang kemandirian “Duo tersayang” terjadi di bulan November.

Adek lulus toilet training

Lupa tepatnya kapan, tapi yang pasti di bulan November ini, kalau mau pipis Adek akan teriak “Ma, Adek kencing”. Siapapun orang dewasa di dekat Adek, langsung buru-buru membuka celana Adek, lalu membawanya ke kamar mandi. Beberapa hari kemudian, kalimat Adek kalau mau pipis bertambah “Ma, burung Adek berdiri!” (tolong jangan berpikiran jorok, yang ngomong masih balita xixixi)

Sebuah kejadian lucu soal acara pipis ini…

Adek sudah mengenal bendera Indonesia sejak beberapa bulan yang lalu. Kalau melihat bendera merah putih, baik di TV atau di depan kantor-kantor yang kami lewati saat berkendara, Adek akan menunjuk bendera dengan menyebutnya “Indonesia”. Nah terkait urusan pipis, Adek pernah menunjuk burungnya yang siap pipis, lalu berkata “Ma, Indonesia..Indonesia”. Awalnya saya tidak mengerti, akhirnya setelah paham, meledaklah tawa saya, rupanya Adek menganggap burungnya itu mirip tiang bendera. Maafkan ya teman-teman, bukan maksud hati mau menghina bendera negara kita, tapi saya tidak bisa mengintervensi daya hayal bocah ini.

Dua tiga kali keberhasilan awal, Adek sumringah setiap kali sudah pipis, sambil senyum dia berkata “Adek bisa”. Tapi akhir-akhir ini permintaan pipis berubah menjadi akal-akalan dia supaya tidak segera tidur. Jika seprai sudah diluruskan, bantal sudah dirapikan, lampu kemudian dimatikan, itu pertanda Adek siap ditidurkan. Biasanya Adek akan cari-cari alasan jika dia berada pada kondisi siap di Nina Bobo kan. Alasan yang paling sering dia pakai: minta susu, minta minum, dan minta ditemani boneka beruang. Setelah bisa mandiri kencing di WC, dia menambah perbendaharaan alasannya untuk tidak segera tidur…yaitu minta kencing. Walhasil saya bolak-balik mengantar dia ke WC. Dua-tiga kali tertipu saya capek juga, akhirnya saya tahu cara menjawab trik kecilnya itu. Setiap kali Adek minta kencing, saya akan periksa celananya, akan ketahuan kapan dia benar-benar ingin kencing atau hanya akal-akalan saja. Kalau ketahuan untuk mengulur waktu tidur saja, saya akan menjawab “Adek bobo saja, burung Adek belum berdiri”. Dan berhasil, Adek tidak minta pipis bohongan lagi.

Saya kadang lupa memakaikan popok ke Adek sebelum tidur malam (emaknya tidur duluan). Di pagi hari saya cek, eh ternyata dia tidak ngompol. Bahkan Adek pintar minta kencing di tengah malam, dengan mata setengah terpejam dia digendong ke WC. Setelahnya Adek kembali tidur dengan nyenyak. Walaupun tidak selalu demikian, namanya juga anak-anak dia juga kadangkala ngompol, tapi alhamdulillah kebanyakan seprai masih aman sampai pagi.

Selama bulan November, Adek juga hampir tidak pernah BerCe (Berak Celana) lagi, kecuali sewaktu diare, Adek BerCe seharian. Tapi di keadaan normal, Adek selalu bilang kalau mau buang air besar.

Tak terkira senangnya, padahal adek baru 2 tahun 5 bulan lho. Saya juga tidak pernah betul-betul melatihnya. Tapi memang saya sering bilang “Adek, kalau mau kencing atau berak di kamar mandi ya”. Mungkin kalimat sederhana yang saya sering ulang itu penyebabnya. Ah rasanya beruntung sekali bisa cepat-cepat say good bye sama diapers. Lumayan kan pembeli popoknya bisa dialihkan ke pos belanja yang lain.

Kakak bisa cuci sepatu sendiri

Kakak Naylah tidak terlalu peduli dengan benda-benda miliknya. Sudah tidak terhitung berapa kali saya membelikannya crayon dan pensil warna, sampai-sampai toko Sinar Bone tempat saya beli crayon paham kalau saya masuk tokonya pasti cuma beli crayon yang murah (bukan customer potensial). Kecuali untuk ikut lomba mewarnai, saya memang sengaja beli crayon yang tidak bermerek untuk latihan di rumah, harga Rp.7000 saja. Pasalnya, crayon itu jika sudah berpindah tangan kepada Naylah, kalau tidak patah-patah, ya pasti hilang. Jika membeli yang mahal, saya khawatir saya kapok beli.

Alasan utama crayon cepat rusak, karena Naylah sering lupa menyimpan kembali crayon setelah dia pakai, kalau sudah tergeletak begitu saja di lantai, bisa dipastikan Adeknya akan mengambil alih, melempar crayon itu setinggi-tingginya. Crayon utuh yang baru saja dibeli berubah menjadi patahan-patahan dalam sekejap. Karena itu saya pelan-pelan mengajari Naylah untuk mandiri, selalu menyimpan barangnya setiap kali sudah dipakai. Tapi sampai sekarang hal itu masih jadi PR besar, Naylah masih saja lupa kalau tidak diingatkan.

Di bulan November ini, rasanya takjub melihat Naylah mau dan konsisten mencuci sendiri sepatunya setiap hari minggu. Sebelum mandi, dia akan membawa sepatunya ke kamar mandi, mengambil sabun colek dan sikat. Waktu mencuci sepatu pertama kali, saya hanya menunjukkan caranya, kemudian membiarkan dia melanjutkan sampai selesai. Minggu berikutnya Naylah bisa mencuci sendiri tanpa diawasi, saya cuma membantu dia menjemur sepatu di tempat yang agak tinggi, supaya bisa terkena sinar matahari langsung. Hasilnya bagaimana? Lumayan bersih menurutku. Walaupun tentu saja tidak sebersih kalau dicuci orang dewasa.

****
Amboi...november kali ini terasa lebih menyenangkan.

Parepare, 30 11 2015
Nur Islah

20 Nov 2015

Tips Mengatasi Anak yang Mimpi Buruk

Mengatasi-mimpi-buruk-pada-anak

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah……….takut!!!”
 
Tiba-tiba Adek yang kepalanya sudah berada di dekat kaki saya bangun dengan posisi duduk, berteriak dan menangis histeris. Saya sontak kaget, segera mengambil Adek, memperbaiki posisi tidurnya, dan memeluknya erat.
 
Azan baru saja berkumandang, Adek tidak bisa lelap lagi. Dia mendekap dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Ekspresi Adek terlihat lain dan berulangkali berkata “takut…takut..takut”
 
“Adek lihat apa?”

“ituuuuu” Adek menunjuk pintu

“mana dek?”
 
“ituuuu” Adek memandang sebuah objek di pintu kamar.
 
Saya menyalakan lampu, Adek menutup matanya karena silau.
 
“ituuuu” Adek kembali menunjuk dan berekspresi takut.
 
“Adek liat apa? tokek? tokek sudah pergi” Adek takut dengan tokek. Adek diam saja. Saya memeluknya lebih erat dan mencoba menidurkan Adek lagi.
 
Adek terlihat tenang sekarang, tapi masih saja badannya melengkung dan menyembunyikan matanya di dadaku.
 
“Mama sholat dulu ya dek” saya bangkit dan membuka pintu
 
“tidak ma…siniiiiii”
 
Kupeluk dia lagi. Membiarkannya beberapa saat, dan membangunkan bapaknya.
 
Sepertinya Adek mimpi buruk, mimpinya itu terbawa sampai dia bangun.
 
Memang anak-anak yang masih balita sangat imajinatif. Hal-hal yang diimajinasikannya bisa saja terbawa ketika tidur dan akhirnya bermimpi buruk. Anak yang mimpi buruk apalagi yang masih balita kadangkala tidak bisa membedakan yang nyata dengan mimpi. Seperti kejadian yang menimpa adek, sesuatu yang dilihat dalam mimpinya terbawa sampai dia bangun, dia merasa makhluk dalam mimpinya juga sedang berdiri di dekat pintu. Tapi tak perlu khawatir berlebihan, mimpi tidak bisa tersimpan terlalu lama di memori otak kita. Begitupula dengan anak-anak, biasanya mereka akan segera melupakan mimpinya.
 
Dalam bukunya “Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan”, Kak Seto membagikan tips dan trik bagaimana membantu anak yang mengalami mimpi buruk:
 
• Jangan langsung membangunkan anak dengan mengguncangkan tubuhnya
 
Bisa jadi saat membangunkan dengan cara ini akan membuat anak kesal dan menganggap perlakuan orang tua adalah bagian dari mimpi. Sebisa mungkin hindari cara yang melibatkan gerakan fisik.
 
• Usahakan membuat anak merasa aman
 
Seperti yang saya sampaikan di atas, anak kadangkala tidak bisa membedakan kejadian alam mimpi dan kehidupan nyata. Anak bisa saja masih merasa takut sampai keesokan harinya. Di saat inilah peran orang tua diperlukan untuk senantiasa berusaha menenangkan anaknya dan membuatnya merasa aman.
 
• Izinkan anak membiarkan pintu kamarnya tetap terbuka jika dia merasa takut
 
Jika anak sudah memiliki kamar tidur sendiri, bisa jadi anak akan merasa takut sendirian dalam ruangan tertutup setelah bermimpi buruk, biarkan pintu kamar terbuka jika dia menginginkannya demikian.
 
 
• Berikan keyakinan
 
Ketika anak dalam keadaan bangun ataupun tidur, berbicaralah perlahan dengan suara meyakinkan. Tepuk dahi atau pipinya pelan-pelan. Katakan dengan setengah berbisik , bahwa ia akan baik-baik saja, dan kita selalu di sisinya untuk menjaganya
 
• Tetap tenang
 
Biasanya orang tua khawatir jika mimpi buruk pada anaknya akan menyebabkan sesuatu yang parah pada perkembangan anak. Tapi mimpi buruk akan cepat terlupakan, orang tua sebaiknya tetap tenang dan berusaha menenangkan anak
 
• Pindahkan dari tempat tidur
 
Jika anak terbangun dan menganggap mimpi buruk telah usai, kemungkinan ia mau dipindahkan sementara dari kamarnya. Ia bisa pergi ke toilet atau ikut bersama ibunya ke dapur untuk meminum susu. Jika sudah normal kembali, bawalah dia kembali ke kamar tidurnya. Tenanglah.

Jadi intinya kalau anak mimpi buruk, bundanya dulu yang harus tenang. Kalau bundanya sudah panik duluan bisa jadi anaknya semakin takut (*pengalaman pribadi :p)

Sumber : Buku “Membantu Anak Balita Mengelola Ketakutan” ditulis oleh Kak Seto
 
Wassalam
Parepare, 20 11 2015
 
Nur Islah
 

15 Nov 2015

Gong Nekara Selayar : Gong Nekara Terbesar di Asia Tenggara

Jika kamu berangkat dari Makassar ke Selayar menggunakan pesawat, kira-kira 1 kilometer dari bandara H. Aroepala menuju ke kota Benteng, kamu akan menemukan tempat ini di sebelah kiri jalan. Sebuah bangunan berhalaman luas. Di tengah bangunan terdapat ruangan kaca yang pintunya tergembok (kadang juga tidak), di dalam ruangan kaca di balik pintu itulah letak gong nekara terbesar di Asia Tenggara berada.

Gong nekara ditempatkan di ruangan yang terbilang sempit, hanya memuat gongnya dan sedikit tempat untuk pengunjung, hal yang saya sesalkan pada bangunan ini. Padahal keseluruhan lokasi terbilang luas, kenapa tempat untuk mengamati gong yang menjadi tujuan utama kunjungan dibuat begitu sempit?, mungkin memang gong nekara bukan untuk disentuh ya, hanya di amati dari luar saja, tapi bagi saya, jika bisa diamati sambil disentuh kenapa harus di luar, iya kan?
 
Saat mengunjungi gong nekara untuk kesekian kalinya, saya sedang berencana ke Padang (kunjungan ke Padang akan saya tulis di postingan lain). Saya ke tempat ini lagi, sekedar singgah, sekalian mengecek kalau-kalau ada perubahan atau penambahan benda pusaka. Ternyata memang benar ada yang berubah, tapi bukan pada benda pusakanya, melainkan sejarah gong nekara yang dulu tertulis di sebuah papan terpancang di halaman sekarang sudah hilang. Sungguh sayang tempat wisata sejarah semacam ini tidak dilengkapi keterangan sama sekali, membuat pengunjung yang tak paham sejarahnya, tak merasakan gregetnya saat berkunjung. Untunglah kita hidup di saat “kamus terlengkap di dunia” sangat mudah diakses, informasi sejarah tentang gong nekara bertebaran di internet, sekali ketik kata kunci, sejarah gong nekara bermunculan baik yang hanya berupa legenda, maupun dari hasil penelitian para ahli.
 
****
 
Ketika Sawerigading bersama isterinya (We Cuddai) dan ketiga putranya (La Galigo, Tenri Dio, dan Tenri Balobo) kembali dari Cina, dalam perjalanannya menuju ke Luwu mereka singgah di Pulau Selayar, dan langsung menuju ke suatu tempat yang disebut Putabangun dengan membawa sebuah nekara perunggu yang besar. Di tempat itu mereka dianggap sebagai Tumanurung. Pada saat itulah Tenri Dio dianggap menjadi raja pertama di Putabangun, dan menempatkan nekara itu sebagai Kalompoang di Kerajaan Putabangun.
 
Sepenggal kisah di atas adalah cerita yang melegenda di masyarakat Selayar mengenai asal muasal gong nekara. Bisa jadi legenda itu benar, karena gong nekara memang ditemukan tidak sengaja oleh seorang penduduk bernama Sabuna pada tahun 1686. Menurut cerita, saat itu Sabuna sedang mengerjakan sawah Raja Putabangun di Papaniohea, tiba-tiba cangkul Sabuna membentur benda keras yang ternyata adalah hiasan katak/kodok yang merupakan bagian dari gong nekara. Sejak berakhirnya Dinasti Putabangun, pada tahun 1760 gong nekara tersebut dipindahkan ke Bontobangun dan menjadi kalompoang/arajang (benda keramat) Kerajaan Bontobangun.
 
Gong nekara Selayar terbilang unik, gong ini di hiasi gambar flora dan fauna (gajah 16 ekor, burung 54 ekor, pohon sirih 11 buah dan ikan 18 ekor). Di permukaan gong bagian atas terdapat 4 ekor arca berbentuk kodok dengan panjang 20 cm dan di samping terdapat 4 daun telinga yang berfungsi sebagian pegangan. Kabarnya salah satu arca kodok pernah dicuri oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, untungnya arca itu bisa ditemukan kembali di Jakarta. Demi menghindari pencurian terjadi lagi, pemerintah provinsi kemudian membuat bangunan khusus untuk gong nekara sebagai pelindung.


Gong-Nekara-Selayar
 Gong "suami" di Selayar, Gong "istri" ada di Cina


Gong-Nekara-Selayar
Terbesar di Asia Tenggara dengan luas lingkaran sebesar 396 cm persegi,
luas lingkaran pinggang 340 cm persegi, dan tinggi 95 cm persegi

Gong-Nekara-Selayar
Poto-poto euyyy..bukan hoax :p
Entah kabar ini benar atau tidak, gong nekara pernah ditawar sampai Rp.100 Milyar lho. Untung tidak dijual ya. Jika kalian berencana berkunjung ke Pulau Selayar, tak elok jika tidak mampir ke sini. Apa rela melewatkan benda antik jaman perunggu yang terkenal di dunia ini?

 
Lokasi: Gong Nekara Selayar terletak di Kampung Matalalang, desa Bontobangun, kecamatan Bontoharu, kabupaten Kepulauan Selayar, Provinsi Sulawesi Selatan
Sumber : Wikipedia
 
Wassalam
Parepare, 15 11 2015
 
Nur Islah

12 Nov 2015

Kiat Sukses Ala Joe Girard (Bagian 2)

Kiat Sukses Ala Joe Girard
 
Artikel ini adalah sambungan dari tulisan saya sebelumnya. Cukup lama rentang waktu sambungannya baru bisa saya tulis (baca Kiat Sukses Ala Joe Girard (Bagian 1)) . Yang terjadi adalah saya tidak tahu mau menuliskan apa. Bolak-balik saya baca poin-poin penting buku si Joe Girard ini, tidak ketemu juga ide mau menuliskannya bagaimana. Jadi pelajaran berharga bagi saya…jangan pernah mencoba membuat artikel bersambung tanpa perencanaan. Berutang postingan rasanya juga tidak enak, saban hari cuma memikirkan utang itu. Tapi setelah menimbang-nimbang, kenapa juga saya harus memikirkan banyak hal, anggap saja saya menuliskan tips ini kepada diri sendiri, supaya menjadi penyemangat. Kalau ternyata kemudian ada juga orang lain yang merasa bermanfaat, Alhamdulillah.
 
***
 
Berani mengambil resiko
 
Menyeberang di tengah lalu lintas padat Jakarta dengan mata tertutup, adalah berani mengambil resiko.
Menyeberang lewat jembatan penyeberangan di tempat yang sama, adalah berani mengambil resiko.
 
Sama-sama resiko, tapi yang pertama adalah resiko yang bodoh, yang kedua adalah resiko yang diperhitungkan. Kira-kira begitulah yang ingin disampaikan Joe Girard dalam bukunya Mastering your way to the top, beranilah mengambil resiko tapi pastikan resiko yang diambil adalah resiko yang diperhitungkan.
 
Seseorang keluar dari pekerjaan yang bergaji tinggi ke pekerjaan yang bergaji rendah tapi berprospek cerah adalah mengambil resiko yang diperhitungkan. Walaupun bisa jadi kemudian hari ada penyesalan, tapi faktanya adalah dia tidak akan pernah tahu dia berhasil atau tidak jika tidak mengambil resiko.
 
Memutuskan menikah juga termasuk mengambil resiko yang diperhitungkan. Kita tidak pernah tahu akan bahagia atau tidak kalau tidak menjalaninya (*yang bujang, CATAT!)
 
Meningkatkan percaya diri
 
Joe Girard pernah bangkrut ketika gagal berbisnis pembangunan rumah. Dia lalu bangkit dan memutuskan menjadi penjual mobil, ketika itu dia berumur 35 tahun. Tiga tahun kemudian, berarti di usia yang ke 38 dia berhasil menjadi penjual terbesar dunia. Rahasianya apa? Dia selalu melakukan 10 hal ini untuk menjaga kepercayaan dirinya:
 
1. Keinginan untuk menjadi yang terbaik pada apa pun yang ingin Anda lakukan
2. Gunakan energy dan ambisi Anda untuk bekerja dengan cerdik
3. Katakan “Saya bisa, saya bisa, saya bisa” Tidak seorang pun akan sampai di suatu tempat dengan hanya jalan di tempat dan mengatakan “saya tidak bisa”
4. Impikan impian yang tidak mungkin, lalu bangunlah dan wujudkan impian itu
5. Jadilah tuan bagi nasib Anda sendiri dan kapten Jiwa Anda sendiri
6. Percayalah pada orang lain sehingga mereka pun akan percaya kepada Anda
7. Berhubunganlah dengan orang-orang yang penuh rasa percaya diri; hindari orang-orang yang suka menggerutu dan mengeluh
8. Anda harus tahu bahwa boleh-boleh saja membuat kesalahan tetapi belajarlah dari kesalahan-kesalahan itu.
9. Pahamilah bahwa gagal bukan hal yang memalukan. Mulailah lagi untuk berusaha.
10. Jadikan keyakinan pada diri sendiri sebagai proritas utama.
 
Ah Joe, andai saja mempraktekkan semudah menuliskannya, semua orang pasti bisa jadi nomer satu.
 
Parepare, 12 11 2015
Nur Islah

10 Nov 2015

11 Tips Mengatasi Pertengkaran Anak

Tips-mengatasi-pertengkaran-anak
 
Kakak Naylah dan adik Ayyan bisa dibilang kakak adik yang bersahabat sebenarnya. Mereka selalu bermain bersama. Kalau salah satunya tidak di rumah, pasti mereka saling merindukan. Adek selalu senang menyambut kakaknya yang baru tiba dari sekolah. Begitupun sebaliknya, Naylah bahkan tidak suka kalau adeknya tidur siang, tidak ada teman main kalau adek tidur kata dia. Tapi namanya anak-anak, di tengah permainan pasti selalu saja bertengkar. Pertengkaran inilah yang menjadi salah satu hal yang bisa bikin saya bad mood. Suara tangisan, rengekan, teriakan saat mereka bertengkar benar-benar bisa membuat tekanan darah naik drastis.
 
Bahan Pertengkaran
 
Karena masih berumur 5 thn dan 2 tahun, pertengkaran masih seputar 3 hal ini; rebutan barang/mainan, rebutan channel TV, dan rebutan pelukan.

Mainan yang tadinya tergeleletak saja di lantai, jika dipegang Naylah, pasti akan diminta oleh adeknya. Kemarin-kemarin, ketika adek masih berumur 1 tahunan, Naylah masih mau mengalah, alasan adek masih bayi masih mempan. Tapi sekarang tidak lagi, dia sudah komplain kalau semua yang di tangannya direbut adek. Padahal barang-barang yang diperebutkanpun kadang bukan mainan, kadang hanya memperebutkan tutup galon air, batang kayu, sobekan kertas, dan hal-hal remeh lainnya.
 
Pilihan tontonan juga bisa membuat drama. Kakak yang sudah mulai besar sudah bosan dengan Masha and the Bear, sedangkan adek sebaliknya, dia sangat suka. Untungnya di rumah ada dua TV, kalau benar-benar sudah tidak bisa terbujuk salah satunya, TV yang satunya masih bisa menolong. Tapi masalah lain muncul lagi, kakak merengek lagi tidak ada yang menemani dia nonton..alamak!
 
Nah soal pelukan, ini biasanya terjadi di malam hari menjelang tidur. Masing-masing mau dipeluk mama. Masalahnya adalah adek punya kebiasaan kalau mau tidur harus pegang telinga seseorang. Supaya keinginannya itu tercapai, saya harus mengatur posisi dengan benar supaya tangan adek bebas memegang telinga. Jika sudah demikian kakaknya komplain lagi “Naylah ndak pernah dipeluk, adek saja!!”. Kalau sudah begini, biasanya adek diambil bapaknya supaya Naylah kebagian pelukan. Atau kalau tidak, saya berbaring di antara kakak adek.
 
  ****
 
Soal pertengkaran antar saudara ini sebenarnya lazim dilakukan oleh anak-anak. Wajar saja karena seperti orang dewasa, merekapun punya keinginan, punya ego masing-masing. Malah menurut para ahli, jika anak cenderung selalu nurut dan mengalah itu yang tidak wajar. Anak-anak yang demikian biasanya akan kehilangan identitas diri. Tapi pertengkaran antar anak juga tidak bisa dibiarkan jika salah satu anak sudah melakukan kekerasan fisik (misalnya: memukul, melempar barang).
 
Michelle Kennedy, seorang penulis dan kolumnis masalah perkembangan anak memberikan beberapa tips yang sering dia praktekkan kepada keempat anaknya menyangkut pertengkaran sesama saudara:
 
1. Perlakuan yang berbeda
 
Membelikan mainan yang sama untuk anak-anak untuk menghindari rebutan memang efektif mencegah terjadinya saling rebut, tapi ternyata tindakan tersebut tidak praktis untuk jangka panjang. Sebaiknya membelikan anak mainan berbeda sesuai pilihan mereka dan mulai mengenalkan konsep hak milik.
 
Konsep hak milik harus diperkenalkan kepada anak sejak dini. Misalnya mainan boneka kakak adalah punya kakak, disimpan dan dirawat oleh kakak, jika adek mau main boneka, harus minta izin kepada kakak. Begitupun sebaliknya, kakak harus meminta izin kepada adek jika mainan adik mau dipakai. Sayangnya point ini belum bisa saya praktekkan ke Adek Rayyan, dia belum terlalu mengerti penjelasan mengenai hak kepemilikan.
 
2. Siapa paling disayang?
 
Saya juga sering mendapatkan pertanyaan dan kalimat komplain menyinggung soal “sayang” dari Naylah.
 
“Kenapa adek terus yang dikasih senang, Naylah tidak?”
“Kenapa adek selalu rebut mainan Naylah, Naylah tidak pernah rebut mainan adek” (padahal sering juga)
“Kenapa adek terus yang dibujuk, bukan Naylah?”
 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, sekali-kali saya meluangkan waktu berduaan dengan si Kakak. Dan setiap saat rajin mengatakan kalimat sayang kepada mereka (baca: Sayang dan Maaf)
 
3. Kurangi pembandingan
 
Dimana-dimana ahli pskologi pasti menyarankan hal ini, tidak boleh membanding-bandingkan anak. Nilai matematika si sulung kok bagus? Kenapa nilai matematika adek tidak pernah bagus?adek kok lebih pintar menggambar? Kenapa gambar kakak selalu jelek? Tentu saja berbeda, mungkin si sulung memang suka matematika, wajar jika nilainya bagus. Mungkin si adek sukanya seni, ya jangan dipaksa menyukai matematika misalnya. Lagipula banyak factor pemicu menyangkut kemampuan anak, bisa jadi pemicu dari guru yang tidak friendly, dari lingkungan yang kurang mendukung pelajaran tersebut.
 
Hal ini berlaku pula dengan Naylah dan adeknya. Dalam hal-hal kognitif Naylah selalu duluan dibandingkan adeknya. Naylah mengenal semua warna sebelum 2 tahun, adiknya umur hampir 2 tahun setengah belum juga tahu warna. Tapi dalam hal lain adek lebih unggul, adek bisa minta pipis di umurnya yang sekarang, kakaknya mandiri pipis di umur yang lumayan telat.

Sangat wajar anak-anak berbeda walaupun dilahirkan oleh ibu yang sama. Tidak perlu dibandingkan apalagi sampai anak-anak tahu dirinya dibanding-bandingkan, hal inilah yang bisa memicu pertengkaran antar sesama saudara
 
4. Dengarlah cerita dari kedua pihak
 
Biasanya kakak atau adek akan berlarian secepatnya mengadukan perbuatan saudaranya kepada ibu. Sebaiknya dengarkan kedua belah pihak apa permasalahan yang terjadi. Jika masalahnya cuma sepele, misalnya soal rebutan chanel TV, cukup mematikan TV saja masalah sudah beres. Tapi jika sudah mulai saling menyerang, memukul, atau mengejek, berikanlah hukuman. Trik dari Michelle, dia memberikan hukuman dengan melarang anak-anaknya bermain sepanjang hari, melarang mengobrol atau melakukan apapun bersama-sama. Namun, ternyata mereka saling merindukan dan terlihat sangat senang ketika masa hukuman berakhir.
 
5. Tanggal ganjil dan genap
 
Ini ide yang cukup menarik dan bisa ditiru dari Michelle. Rasanya bisa saya terapkan nanti pada Naylah dan adek Ayyan.

Idenya begini: misalnya Naylah berulang tahun tanggal 30 (genap) sedangkan adiknya ulang tahun tanggal 15 (ganjil). Nah setiap tanggal genap Naylah boleh memilih acara TV, tempat bermain, mainan, dll yang dia sukai. Sedangkan adeknya harus mengalah. Supaya tidak saling iri kepada saudara yang sedang “berulang tahun”, yang “berulang tahun” juga wajib mengerjakan tugas-tugas rumah yang paling berat, misalnya mencuci piring setelah makan malam. Begitupula sebaliknya, hal yang sama akan berlaku jika Adeknya sedang merayakan tanggal ganjil.
 
Sayang sekali sepertinya trik ini belum bisa saya berlakukan sekarang karena mereka masih kecil, mungkin beberapa tahun ke depan setelah adek mengerti diberi tanggung jawab.
 
6. Canda hampir menyembuhkan semua luka
 
Menciptakan suasana menyenangkan setelah pertengkaran akan menyembuhkan luka. Main hujan, saling menciprat air, bermain lumpur membuat anak-anak melupakan pertengkaran yang baru saja terjadi. Malah bisa jadi ibunya akan kaget setelah bermain, mereka bisa lebih saling menyayangi satu sama lain.
 
7. Minat yang berbeda
 
Kegiatan anak-anak tidak harus selalu bersama. Cobalah untuk mengembangkan minat anak yang beragam dan doronglah kepribadian mereka. Orang tua bisa melakukan kegiatan berbeda untuk setiap anak. Misalnya memasak bersama kakak dan menggambar bersama si adik.
 
8. Kerja Tim
 
Di kala anak-anak sedang bermusuhan, suruh mereka melakukan tugas bersama-sama, misalnya menyapu halaman, melap kaca jendela. Dengan bekerja tim, hubungan antar keluarga semakin erat, dan diharapkan semakin bertambah erat seiring usia mereka sampai mereka meninggalkan rumah kelak.
 
9. Waktu keluarga
 
Kerjakan kegiatan bersama-sama layaknya sebuah keluarga. Makan malam bersama, sebaiknya tidak terpisah-pisah, anak di depan TV, bapak-Ibu di meja makan (PR banget ini). Usahakan membuat ritual rutin keluarga, misalnya setiap weekend piknik bersama, atau saat ada anak yang berulang tahun, semua anggota keluarga yang lain harus menulis tentang hal-hal yang disukai anak yang sedang berulang tahun. Atau melakukan hal-hal lain yang bisa semakin mempererat rasa persaudaraan antar saudara.
10. Atasi sendiri atau dibuang?
 
Biasakan berkata kepada anak “kalian punya 1 menit untuk memutuskan” setiap kali mereka merebutkan sesuatu, kemudian tinggalkan mereka. Jika tidak ada yang mau mengalah dan tetap bertengkar, ambil mainannya dan singkirkan (bisa di sembunyi di tempat yang tak terlihat oleh anak). Anak harus tahu ibunya serius dan tidak ragu-ragu, apalagi berubah pikiran karena rengekan. Jika sudah terbiasa dengan metode ini, anak akan selalu berusaha mengatasi sendiri pertengkarannya.
 
11. Hati-hatilah pada hal besar
 
Pertengkaran antar saudara memang lumrah, tapi jika sudah mulai melakukan kekerasan fisik, kasar, menyerang saudaranya, segeralah mengambil tindakan. Mereka harus dilerai dan dihukum. Hukumannya bisa berupa larangan atau membatasi kesenangannya.
 
****
Note: Beberapa trik sudah saya laksanakan, beberapa belum bisa. Anak-anak masih sering juga bertengkar. Seperti pepatah, Roma tidak dibangun dalam semalam, tentu mustahil mengharapkan anak-anak menjadi kalem dan selalu akur secara tiba-tiba.

Baca juga Tips Mengatasi Anak Yang Mimpi Buruk
 

9 Nov 2015

Berburu Jaringan Internet Demi Sekolah Perempuan

Berburu-internet

Jam sudah menunjukkan pukul 20.45 malam, Pap Nay menjemput di tengah gerimis hujan, kami akan ke wifi corner Telkom. Baru sekali ini saya ke sini, itupun atas rekomendasi Pap Nay kalau wifinya super kencang. Pojokan Telkom yang sering kulihat di siang hari sepi, rupanya lumayan ramai di malam hari. Padahal boleh dibilang sudah jam malam, sudah waktunya anak gadis berada di kamarnya. Tapi tak sedikit anak tanggung, pemuda dan gadis remaja duduk di sana, lengkap dengan laptop dan android masing-masing. Saya sebenarnya tak akan kemari jika tak penting benar, kalau bukan karena kelas pertama Sekolah Perempuan, saya lebih suka ngenet di rumah walaupun jaringannya kadang amburadul. Tapi karena kelas perdana, saya bertekad maksimal mengikutinya tanpa gangguan internet.
 
Kartu akses wifi sudah terbeli. Murah, cuma 5000 perak. Saya duduk bersila, menunggu Pap Nay menggosok kartu, mengkases wifi dengan nomer yang tertera di kartu. Tapi ternyata jaringan sangat lelet. Saya mulai bete. Bagaimana tidak, sudah 30 menit kelas perdana berlangsung, sedangkan kami masih berkutat dengan putus nyambungnya internet. “Ayo kita pulang, Pa” kataku kesal.
 
Di perjalanan pulang, Pap Nay ngasih ide brillian. Dia mengajak singgah di kantornya, kata Pap Nay di kantornya wifi kencang, sepi pula. Tidak perlu masuk kantor, di teras pun bisa terakses. Saya yang masih kesal setuju saja, tidak apa-apalah dicoba, toh masih ada setengah jam pelajaran, lumayan kalau ternyata bisa nyambung, masih bisa dapat pelajaran walaupun sedikit.
 
Untungnya kantor Pap Nay terang benderang, malah sedikit terkesan boros listrik, ruangan yang tertutup rapat tanpa penghunipun terang benderang. Tidak ada kesan serem. Karena semua pintu terkunci, saya duduk di tangga di depan teras. Wah jaringan internet di sini mantap pakai banget. Link kelas sesi pertama sukses mulus terakses tanpa hambatan.
 
Slide yang dibahas Mba Indari Mastuti sudah memasuki slide ke 8, sangat telat. Untungnya setiap sesi selalu ada rekamannya, bisa saya akses kapan-kapan. Suara Mba Indari sangat jelas terdengar, 1-2 kali kadang putus, tapi tidak mengganggu benar. Di tengah penjelasan, peserta bisa menulis pertanyaan di kolom chat, dibacakan dan dijawab satu-satu oleh mba Indari.

Di sesi pertama ini, Mba Indari memberikan suntikan-suntikan semangat mengenai komitmen dan konsistensi sebagai penulis, juga dijelaskan bagaimana trik agar ibu rumah tangga bisa konsisten menulis tanpa mengabaikan urusan rumah tangga. Di akhir kelas ada PRnya juga, peserta diminta komitmennya akan menulis berapa lama dan berapa halaman setiap hari.

Saya beruntung sekali punya suami yang mendukung. Kalau bukan karena kebaikannya mengantar kesana kemari berburu jaringan internet, mungkin kelas perdana SP tidak bisa saya ikuti.

Yang ingin tahu lebih tentang Sekolah Perempuan dan kegiatan apa saja di lakukan di sana, bisa kepoin FB Mba Indari atau langsung cus di link ini, kelas gelombang 11 akan buka lagi di bulan Januari 2016 lho.
 
Wassalam
Parepare, 09 11 2015
Nur Islah

5 Nov 2015

Kiat Sukses Ala Joe Girard (Bagian 1)

Mastering-your-way-to-the-top

Rahasia hidup adalah mengetahui apa yang kau inginkan, tulislah itu, lalu kau harus mempunyai komitmen untuk mencapainya.

Kalimat di atas adalah kalimat yang terpajang di dinding kantor Joe Girard. Joe Girard adalah seorang salesman pemecah rekor dunia, dia mampu menjual 13.001 unit barang selama 15 tahun karirnya sebagai salesman, dia bahkan pernah menjual 1425 unit jualannya dalam kurun waktu setahun pada tahun 1973, dan semuanya dijual secara eceran, bukan dalam partai besar!. Angka 1425 itu bukan angka penjualan kaos oblong, panci atau mesin penyedot debu lho, tapi ((((MOBIL))))!!!, barang yang tidak bisa dibilang murah, dan butuh banyak pertimbangan jika ingin membelinya. Joe bisa menjual 170 mobil dalam 1 bulan, jika dirata-ratakan berarti 5-6 mobil perhari…fantastis ya?. Setelah 15 tahun menjadi salesman dengan rekor yang tak terkalahkan. Joe Girard banting stir menjadi penulis buku dan penceramah. Dia benar-benar seseorang yang sangat tahu tujuannya dan tahu cara mencapainya. Lagi-lagi di karir barunya itu, dia menjadi seorang yang nomer satu, buku-buku yang ditulisnya menjadi best seller dan menjadi penceramah yang sangat laris dan paling dicari di Amerika.

***
Semua orang tahu, mengetahui tujuan hidup adalah pembeda orang sukses dan orang yang kurang sukses. Kapal layar saja akan karam jika kelamaan di laut karena tidak tahu akan mengarahkan layarnya kemana. Tetapi yang menjadi masalah besar adalah banyak orang tidak tahu apa tujuannya. Kebanyakan orang adalah orang-orang yang mengikuti arus, mengikuti arah kaki melangkah, mengikuti kemana nasib membawanya ( termasuk yang punya blog hiks ).

Dalam bukunya “Mastering your Way to the Top”, Joe Girard menyarankan kepada pembacanya, bahwa apapun tujuan yang akan ditentukan untuk diri sendiri sebaiknya mempertimbangkan 8 pertanyaan penting ini:

1. Apakah saya sudah menentukan tujuan saya dengan jelas?
2. Apakah tujuan itu merupakan tujuan yang kecil atau besar?
3. Apakah tujuan saya itu untuk jangka panjang, jangka pendek, atau keduanya?
4. Apakah tujuan saya itu realistis? Atau apakah itu hanya hayalan belaka?
5. Apakah tujuan itu merupakan tujuan yang bisa saya capai? Mampukah saya melakukannya?
6. Sewaktu saya berusaha mencapai tujuan itu, bisakah saya mengukur kemajuan yang saya peroleh, sehingga saya bisa tahu kalau saya berhasil?
7. Apakah tujuan saya itu flexible, sehingga bisa berubah sewaktu kebutuhan saya berubah?
8. Seberapa besar pengorbanan waktu, tenaga dan uang yang diperlukan?

Selanjutnya tujuan utama yang sudah ditetapkan harus dipecah lagi menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil. Misalnya jika tujuan utama ingin menjadi direktur penjualan, buat dulu tujuan menjadi supervisor divisi misalnya, setelah jabatan supervisor tercapai, usaha diarahkan ke jabatan yang lebih tinggi, begitu seterusnya sampai jabatan direktur penjualan tercapai.

Selain memecah tujuan utama menjadi tujuan yang lebih kecil, hal yang sangat perlu diperhatikan menurut Joe Girard adalah tujuan harus realistis. Seseorang yang bekerja di pabrik pengolahan limbah misalnya, ketika dia becita-cita menjadi account executive di bidang periklanan, tujuannya menjadi tidak realistis (walaupun bukan tidak mungkin bisa tercapai).


Menggambar lukisan imajiner

Menggambar lukisan imajiner adalah ide menarik Joe Girard yang patut dicatat. Di masa remajanya, Joe Girard sering mendapat perkataan dari ayahnya bahwa dia tidak akan berhasil dalam hidupnya. Suatu ketika usaha developer perumahan yang Joe rintis gagal, dia hampir menganggap bahwa perkataan negatif ayahnya itu benar adanya. Untungnya kondisi tersebut tidak dibiarkan berlarut-larut.  Joe kemudian beralih profesi menjadi penjual mobil. Joe membuat lukisan imajiner wajah ayahnya yang cemberut sedang berkata “kamu tidak akan menjadi orang yang berhasil”. Joe berusaha membuktikan kepada ayahnya bahwa dia bisa menjadi orang yang berhasil. Dan benar saja, 3 tahun kemudian setelah dia memahat lukisan imajiner di hatinya, dia berhasil menjadi penjual eceran top di dunia. Lukisan imajinernya kemudian dia perluas dengan memotong foto-foto dari penjual top merek-merek mobil yang dia jual. Foto-foto tersebut ditempelkan di dinding kantornya. Kemudian dia membuat lukisan imajiner lagi tentang bagaimana mengalahkan rekor penjualan mereka dan memastikan namanya masuk dalam Guiness Book of records. Terbukti benar, Joe Girard berhasil melampaui semua penjual top dunia tersebut dan masuk dalam Guiness book of the records sebagai “Penjual terbesar di Dunia”.

Lukisan imajiner bisa diberlakukan dalam segala hal dalam rangka mencapai tujuan apapun. Misalnya ketika ingin langsing, Joe membuat lukisan imajiner dirinya sedang memakai jas terbaik dengan potongan ramping yang pas di badan. Dengan lukisan imajiner itulah Joe berusaha hidup sehat dan olah raga dengan teratur. Lagi-lagi Si Pemenang Joe berhasil membentuk tubuhnya seperti lukisan imajiner yang dia ciptakan.

Mungkin tidak ada hasil penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa praktek membuat lukisan imajiner bisa memicu keberhasilan seseorang. Tapi mengingat hal ini selalu dipraktekkan oleh orang sekaliber Joe Girard, saya kira patut pula dicoba. Seperti kata penjual ulung itu, apapun impian Anda, pikirkan, lihat, dan wujudkan.


BERSAMBUNG.......baca Kita Sukses Ala Joe Girard (Bagian 2)

Parepare, 05 11 2015
Nur Islah

30 Okt 2015

Pembukaan Habibie Cup 2015

Setelah sempat 3 tahun tidak diadakan, event Habibie Cup digelar lagi. Habibie Cup merupakan kejuaraan antar klub sepak bola yang diadakan oleh Pemerintah kota Parepare. Kejuaraan ini didedikasikan kepada BJ Habibie. Turnamen sepakbola Habibie Cup merupakan turnamen tertua di Sulawesi Selatan (Wikipedia). Sama seperti beberapa tahun sebelumnya, pergelaran Habibie Cup XXI diadakan di Stadion Gelora Mandiri Parepare.

Saat pembukaan turnamen kemarin, saya menyempatkan diri mengikuti pembukaan tournamen Habibie Cup yang ke XXI ini. Ini kali pertama saya melihat pertandingan sepak bola secara live, maklumlah emak-emak rumahan yang cinta damai (takut kena rusuh), dan bukan pecinta bola pula. Tapi karena jauh-jauh hari event ini selalu dibicarakan di kantor, saya pun jadi penasaran ingin melihat perhelatan ini. Ternyata ada hal-hal menarik yang saya temukan saat berada di sana, berikut beberapa diantaranya:

Bisnis Dadakan

Event yang rencananya akan berlangsung dari tgl 28 Okt – 10 november 2015 ini membuat masyarakat sekitar berbisnis dadakan. Halaman-halaman rumah, kolong rumah, halaman masjid tiba-tiba dijadikan tempat parkir dadakan yang bertarif premium. Saya sempat kaget sewaktu ditagih Rp.5000 rupiah saat memarkir motor, bukan kaget karena harus mengeluarkan uang segitu, kaget membayangkan pendapatan yang akan mereka kantongi melihat banyaknya motor yang berjejer di situ XD. Motor dan mobil benar-benar memenuhi jalan sekitar stadion, saya saja yang sudah merasa dekat memarkir motor, masih harus berjalan 200 meter untuk mencapai stadion. Masih ada ratusan mobil dan motor di parkiran jauh dari tempat kami.

Ibu-ibu sekitar stadion juga tidak mau ketinggalan, mereka menggelar jualan di depan rumah mereka, jualan mereka berupa air mineral, kopi kalengan, rokok, permen, snack, dll. Adapula yang menjajakannya langsung di dalam stadion. Para pemulung tak ketinggalan, saya melihat beberapa bapak-bapak membawa karung untuk mengumpulkan botol-botol bekas minum penonton. Event ini benar-benar memberi nilai tambah ekonomi yang tidak sedikit kepada masyarakat setempat.

Penjagaan Ketat

Terlihat jelas pada perhelatan kali ini, penjagaan keamanan dilakukan lumayan ketat. Sekitar 2 km dari stadion pun polisi sudah mulai tersebar. Apalagi di sekitar dan di dalam stadion, penjaga baik itu polisi, polwan, brimob, tentara, ada di mana-mana. Penonton dilarang membawa botol minuman masuk ke stadion. Tapi anehnya, ketika sudah duduk di dalam, masih banyak juga penonton yang minum air mineral botolan. Ya begitulah, selalu ada saja ada akal jika menyangkut melanggar aturan.



Meriah dan Penonton Membludak

Suasana stadion yang dulunya sepi, menjadi sangat ramai. Jumlah penonton membludak, melimpah ruah memenuhi stadion Habibie. Perhelatan besar ini dibuka langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, kemarin tanggal 28 Oktober 2015. Pak Gubernur pula yang melakukan tendangan bola pertama untuk menandai dimulainya pertandingan. Riuh suara penonton ketika sirine tanda pertandingan akan dimulai berbunyi. Yang masih di luar stadion segera berlarian membeli tiket dan masuk stadion.

Tendangan bola pertama oleh Bapak Gubernur
pintu masuk stadion sesak




Rame kan?

 
Ayo..ayo ayo persipare..
Kita di sini untuk menang

Lagu yel-yel tersebut dinyanyikan oleh tim supporter Persipare Parepare dengan semangat. Mereka memakai baju hijau, menyanyi dengan semangat disertai macam-macam alat tabuh. Setiap kali Persipare memasukkan gol, supporter akan lebih riuh lagi. Saya lebih sering menonton mereka daripada menonton pertandingan hehehe.

Tim Persipare Parepare akhirnya unggul 3-0 melawan Persin Sinjai. Hal yang wajar mengingat pemain persipare bertabur bintang Indonesia Super League (ISL). Ada Hamka hamzah (PBFC), Zulham Zamrun (Persib Bandung), Faturahman (Sriwijaya FC), Asri Akbar (Sriwijaya FC), Emil Mbamba (Persebaya), Harianto (Persik Kediri), Nugroho Mardiyanto (Persebaya United), Moeniaga (PSS Sleman), Zulkifli Syukur (Mitra Kukar), Rezki Pellu (Mitra Kukar), Bio paulin (Persipura), Handi Hamzah (eks PSM), Ahmad Rivai (eks Timnas U23), Kurnia Meiga (Arema Cronus), dan Evan Dimas (Persebaya United).
pemain bertabur bintang ISL
Jika Anda pecinta bola dan ingin menonton pertandingannya, berikut jadwal pertandingan penyisihannya:

Rabu, 28 Oktober 2015
Persipare vs Persin Sinjai

Kamis, 29 Oktober 2015
Sidrap United vs Gaswa Wajo
Persipal Japfa VS Pesibang

Jumat, 30 Oktober 2015
PSM Makassar vs Sandeg Polman
Persin Sinjai vs Gasma Enrekang

Sabtu, 31 Oktober 2015
Gaswa Wajo vs PS ASA Sulbar
Pesibang Bantaeng vs Persibo Bone

Minggu, 1 November 2015
Sandeg Polman vs Persim Maros
Gasma Enrekang vs Persipare

Senin, 2 November 2015
PS ASA Sulbar vs Sidrap United
Persibo Bone vs Persipal Jafra Palu

Selasa, 3 November 2015
Persim Maros vs PSM Makassar
Harga tiket 20.000 rupiah per orang.

Wassalam
Nur Islah

Photos by Boston

21 Okt 2015

Breast Cancer Awareness : Bukan ke Dukun Tapi ke Dokter

"Ajana mu operasi nak, abbura ogino, engka manye balibolae keppi-keppini lasangna fura mabbura ogi"
 
Itulah kalimat dalam bahasa Bugis yang disampaikan via telpon oleh nenek. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya begini "tidak usah operasi nak, pakai obat alternatif saja, ini ada tetangga yang cuma diobati dukun mulai kempes benjolannya".
 
Selang dua bulan kemudian nenek menelpon lagi, beliau mengsyukuri keputusan saya operasi angkat benjolan payudara, karena tetangga nenek itu dikabarkan makin parah. Kabarnya dia sudah memakai kelambu sepanjang hari, karena kanker payudaranya mulai membusuk. Jika tidak memakai kelambu, dia dikerumuni lalat. Kondisinya sungguh memprihatinkan. Setelah sakitnya sudah sedemikian parah barulah dia mau mengikuti semua saran dokter, tapi sudah terlalu terlambat. Dia meninggal dunia tidak berapa lama kemudian.
 
Banyak kasus demikian di masyarakat kita, terlalu menyandarkan pengobatannya pada dukun. Dukun menyebut tumor dengan istilah “cella”. Di kampung-kampung bersuku Bugis, banyak yang meyakini penyakit cella hanya bisa diobati dengan mabbura ogi (dukun).Apalagi ada keyakinan bahwa dukun tidak akan sanggup mengobati penyakit yang sudah ditindaki dokter dengan operasi. Anggapan ini membuat penderita memutuskan mencoba berobat di dukun dulu baru kemudian menuruti saran dokter. Selain itu, alasan lain tidak mau dioperasi adalah "takut". Takut membayangkan payudaranya dibelah, dicongkel, dan dijahit kembali. Padahal sekarang peralatan kedokeran sudah semakin canggih. Operasi sudah minim resiko dibandingkan puluhan tahun yang lalu.
 
Saya sendiri sudah pernah menjalani operasi angkat benjolan di payudara. Awalnya saya mendapati benjolan kecil di payudara kanan. Keesokan hari setelah mendapatinya, saya segera mengkonsultasikan benjolan tersebut ke dokter bedah. Oleh dokter saya diberi obat dan diminta datang lagi kontrol per 2 minggu. Ternyata benjolan cepat membesar, akhirnya dokter memutuskan sebaiknya dioperasi. Baru juga bekas operasi kering, ada lagi benjolan di tempat yang sama, membesar pula dengan cepat, akhirnya diputuskan operasi lagi, walaupun tindakan operasinya baru terealisasi beberapa bulan kemudian. Untungnya setelah diperiksa di laboratorium hasilnya bukan tumor ganas ataupun kanker. Proses operasi ini terbilang singkat. Karena operasi benjolan payudara itu jenisnya ringan. Hari ini pasien dioperasi, besoknya sudah bisa pulang. Jika dokternya pintar dan kerjanya rapi, bekas lukanya pun tidak akan terlalu mengganggu.
 
Saya sering bertanya kepada dokter, apa sih penyebabnya payudara saya sampai didiami benjolan berulang begitu?.Dokter mengatakan bahwa faktor utama munculnya benjolan adalah faktor genetik. Setiap orang sebenarnya memiliki potensi terkena tumor payudara, tapi kebanyakan orang memiliki gen penangkalnya, nah orang-orang yang menderita tumor karena faktor genetik adalah orang-orang yang tidak memiliki gen penangkalnya. Kira-kira begitu penjelasan dokter yang ditangkap oleh akal awam saya.
 
Karena biasanya benjolan tidak terasa sakit, dan tidak tampak, banyak perempuan tidak sadar jika mengidap tumor atau kanker payudara. Untuk itu setiap perempuan harus selalu waspada dengan organ masa depannya itu, harus sering melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Jika mendapati gejala yang aneh, jangan tunggu lama, segera konsultasikan ke ahlinya, bukan dukun ya, tapi dokter. Karena kanker payudara lebih mudah diobati jika terdeteksi lebih dini.
Breast Cancer Awareness Month
 
#finishthefight #gopink #breastcancerawareness