1 Des 2015

Kejutan Menyenangkan di Bulan November

Kejutan-november

November tahun ini adalah November ceria bagi saya. Dua kejutan menyenangkan tentang kemandirian “Duo tersayang” terjadi di bulan November.

Adek lulus toilet training

Lupa tepatnya kapan, tapi yang pasti di bulan November ini, kalau mau pipis Adek akan teriak “Ma, Adek kencing”. Siapapun orang dewasa di dekat Adek, langsung buru-buru membuka celana Adek, lalu membawanya ke kamar mandi. Beberapa hari kemudian, kalimat Adek kalau mau pipis bertambah “Ma, burung Adek berdiri!” (tolong jangan berpikiran jorok, yang ngomong masih balita xixixi)

Sebuah kejadian lucu soal acara pipis ini…

Adek sudah mengenal bendera Indonesia sejak beberapa bulan yang lalu. Kalau melihat bendera merah putih, baik di TV atau di depan kantor-kantor yang kami lewati saat berkendara, Adek akan menunjuk bendera dengan menyebutnya “Indonesia”. Nah terkait urusan pipis, Adek pernah menunjuk burungnya yang siap pipis, lalu berkata “Ma, Indonesia..Indonesia”. Awalnya saya tidak mengerti, akhirnya setelah paham, meledaklah tawa saya, rupanya Adek menganggap burungnya itu mirip tiang bendera. Maafkan ya teman-teman, bukan maksud hati mau menghina bendera negara kita, tapi saya tidak bisa mengintervensi daya hayal bocah ini.

Dua tiga kali keberhasilan awal, Adek sumringah setiap kali sudah pipis, sambil senyum dia berkata “Adek bisa”. Tapi akhir-akhir ini permintaan pipis berubah menjadi akal-akalan dia supaya tidak segera tidur. Jika seprai sudah diluruskan, bantal sudah dirapikan, lampu kemudian dimatikan, itu pertanda Adek siap ditidurkan. Biasanya Adek akan cari-cari alasan jika dia berada pada kondisi siap di Nina Bobo kan. Alasan yang paling sering dia pakai: minta susu, minta minum, dan minta ditemani boneka beruang. Setelah bisa mandiri kencing di WC, dia menambah perbendaharaan alasannya untuk tidak segera tidur…yaitu minta kencing. Walhasil saya bolak-balik mengantar dia ke WC. Dua-tiga kali tertipu saya capek juga, akhirnya saya tahu cara menjawab trik kecilnya itu. Setiap kali Adek minta kencing, saya akan periksa celananya, akan ketahuan kapan dia benar-benar ingin kencing atau hanya akal-akalan saja. Kalau ketahuan untuk mengulur waktu tidur saja, saya akan menjawab “Adek bobo saja, burung Adek belum berdiri”. Dan berhasil, Adek tidak minta pipis bohongan lagi.

Saya kadang lupa memakaikan popok ke Adek sebelum tidur malam (emaknya tidur duluan). Di pagi hari saya cek, eh ternyata dia tidak ngompol. Bahkan Adek pintar minta kencing di tengah malam, dengan mata setengah terpejam dia digendong ke WC. Setelahnya Adek kembali tidur dengan nyenyak. Walaupun tidak selalu demikian, namanya juga anak-anak dia juga kadangkala ngompol, tapi alhamdulillah kebanyakan seprai masih aman sampai pagi.

Selama bulan November, Adek juga hampir tidak pernah BerCe (Berak Celana) lagi, kecuali sewaktu diare, Adek BerCe seharian. Tapi di keadaan normal, Adek selalu bilang kalau mau buang air besar.

Tak terkira senangnya, padahal adek baru 2 tahun 5 bulan lho. Saya juga tidak pernah betul-betul melatihnya. Tapi memang saya sering bilang “Adek, kalau mau kencing atau berak di kamar mandi ya”. Mungkin kalimat sederhana yang saya sering ulang itu penyebabnya. Ah rasanya beruntung sekali bisa cepat-cepat say good bye sama diapers. Lumayan kan pembeli popoknya bisa dialihkan ke pos belanja yang lain.

Kakak bisa cuci sepatu sendiri

Kakak Naylah tidak terlalu peduli dengan benda-benda miliknya. Sudah tidak terhitung berapa kali saya membelikannya crayon dan pensil warna, sampai-sampai toko Sinar Bone tempat saya beli crayon paham kalau saya masuk tokonya pasti cuma beli crayon yang murah (bukan customer potensial). Kecuali untuk ikut lomba mewarnai, saya memang sengaja beli crayon yang tidak bermerek untuk latihan di rumah, harga Rp.7000 saja. Pasalnya, crayon itu jika sudah berpindah tangan kepada Naylah, kalau tidak patah-patah, ya pasti hilang. Jika membeli yang mahal, saya khawatir saya kapok beli.

Alasan utama crayon cepat rusak, karena Naylah sering lupa menyimpan kembali crayon setelah dia pakai, kalau sudah tergeletak begitu saja di lantai, bisa dipastikan Adeknya akan mengambil alih, melempar crayon itu setinggi-tingginya. Crayon utuh yang baru saja dibeli berubah menjadi patahan-patahan dalam sekejap. Karena itu saya pelan-pelan mengajari Naylah untuk mandiri, selalu menyimpan barangnya setiap kali sudah dipakai. Tapi sampai sekarang hal itu masih jadi PR besar, Naylah masih saja lupa kalau tidak diingatkan.

Di bulan November ini, rasanya takjub melihat Naylah mau dan konsisten mencuci sendiri sepatunya setiap hari minggu. Sebelum mandi, dia akan membawa sepatunya ke kamar mandi, mengambil sabun colek dan sikat. Waktu mencuci sepatu pertama kali, saya hanya menunjukkan caranya, kemudian membiarkan dia melanjutkan sampai selesai. Minggu berikutnya Naylah bisa mencuci sendiri tanpa diawasi, saya cuma membantu dia menjemur sepatu di tempat yang agak tinggi, supaya bisa terkena sinar matahari langsung. Hasilnya bagaimana? Lumayan bersih menurutku. Walaupun tentu saja tidak sebersih kalau dicuci orang dewasa.

****
Amboi...november kali ini terasa lebih menyenangkan.

Parepare, 30 11 2015
Nur Islah

10 komentar:

  1. hua hahaa :-D Ya Allah si adek lucu bangeeet :-D
    aduh imajinasinya adek liar juga yaah :-D..wkwk...
    selamat yaa udah ngk ngompol lagi... semoga dd istiqomah yaa ^_^
    hehehe...
    salam kenal kakak Naylah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mba, istiqomah itu yg sulit ya ut anak2, jgnkan anak kecil,org dewasa aja sulit istiqomah hehehe

      Hapus
  2. rasanya senang banget jika anak kita udah lulus toilet training yah mbak :)
    uang pembeli popoknya bisa buat keperluan yang lain :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duh senang mba, duitnya bisa dipake beli keperluan emaknya :p

      Hapus
  3. Senangnya.. si dedek lucu sekali. Sudah pintar bilang pipis tengah malam. Semangat dek. Indonesia! #eh..

    BalasHapus
  4. Jiyaaah....adek, lucunyaa...
    by the way selamat ya dek..sudah bisa lepas dari diapers, dulu Rara juga lepas dari diapers di usia 2 tahun..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah...Nak Rara lebih cpt lg lulusnya.anaknya pintar ibunya beruntung
      :-)

      Hapus
  5. Kalau Kanza Ariqah kapan yah lulusnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cumunguth kanza..tenang beb, bisaji itu nanti, Naylah jg agak lama lulusnya

      Hapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis