6 Jan 2020

Perkembangan Indra Janin

Kapankah sebenarnya janin mendengar? kapan dia mampu merasa, mencium, dan berkomunikasi dengan ibunya?
Source: Pixabay.com

Ini menjadi pertanyaan saya akhir-akhir ini. Saya menemukan jawabannya setelah membaca buku #BEBASTAKUT Hamil dan Melahirkan oleh Yesie Aprilia. Yesie Aprilia adalah seorang bidan yang menjadi salah satu pelopor hypnobirthing di Indonesia. Dia pendiri website "Bidan Kita" dan membangun klinik dengan nama yang sama. Yesie juga membentuk komunitas Laskar Gentle Birth pada tahun 2016. 

Bukunya yang berjudul #BEBASTAKUT Hamil dan Melahirkan adalah buku kesekian dari beberapa karya Yessie Aprilia terkait kehamilan dan persalinan.

Pendengaran

Janin mulai mendengarkan secara reaktif dimulai pada umur 16 pekan. Pernyataan ini didasari oleh hasil penelitian Shahidullah dan Hepper. Pada Tahun 1992, Shahidullah dan Hepper melakukan penelitian dengan memperdengarkan nada murni 250-500Hz pada 400 janin yang berusia 16 minggu dalam kandungan. Hasilnya menunjukkan signifikansi kemampuan mendengar bayi ternyata 8 minggu lebih cepat daripada perkembangan sempurna indra pendengaran pada minggu ke-24. Pada usia 16 minggu, janin mampu menerima suara ibunya, getaran yang janin rasakan kuat jika sumber suara berasal dari ibunya, dibandingkan bunyi di luar rahim. 

Pada usia 18 pekan. bayi sudah dapat mendengar detak jantung dan darah yang bergerak melalui tali pusat. Karena di usia ini tulang-tulang telinga bagian dalam dan ujung otak telah cukup berkembang.

Nah, pada usia 20-24 minggu, sang ayah atau kakaknya disarankan untuk lebih sering berinteraksi dengan janin, karena pada usia ini janin bisa mengenali suara mereka. Telinga bayi tumbuh secara lengkap pada usia 24 minggu ke atas. Sehingga bayi dapat memberikan respon berupa gerakan atau tendangan.

Sentuhan

Pada usia 24 minggu, janin sudah sangat responsif terhadap sentuhan, dia dapat merasakan perubahan suhu dan merasakan sakit. Sebuah penelitian dilakukan dengan menyuntikkan air dingin ke dalam cairan ketuban menyebabkan gerakan penarikan. Demikian juga saat dilakukan prosedur amniosentesis, janin yang ditusuk dnegan jarum akan beraksi dengan cara menunjukkan ketidaknyamanan dan tidak menyukai tindakan yang menyakitkan.

Baca juga : Memilih Nutrisi Tepat di Masa Kehamilan

Penglihatan

Sebenarnya rahim tidak gelap gulita seperti kita berada ruangan gelap tanpa lampu. Masih ada cukup cahaya menembus jaringan dalam rahim. Pada usia 20 pekan, kelopak mata janin mulai membuka. Ketika ada lampu yang menyorot ke perut ibu hamil, janin akan menunjukkan peningkatan aktivitas motorik dan percepatan denyut jantung.

Jika ibu hamil diperlihatkan gambar atau video menyeramkan, akan merangsang respon stres yang dikomunikasikan kepada bayi, gambar yang indah akan meremajakan dan menyeimbangkan.

Perasa (Pengecap)

Selera bayi akan dimulai sejak usia 12 minggu dan semakin berkembang pada awal trisemester kedua. Selera tersebut di seluruh mulutnya dan akhirnya menjadi terkonsentrasi di lidah dan langit-langit. Studi menunjukkan bahwa meningkat atau menurunnya refleks menelan pada janin berdasarkan pada rasa yang ada pada cairan ketuban. Manis, bayi akan menelan lebih, dan akan berkurang jika air ketuban pahit.

Penciuman

Awal minggu keempat, janin bisa mencium aroma ketuban. Cairan ketuban alami mengandung bermacam-macam zat wangi yang bervariasi dari hari kehari tegantung makanan yang dikonsumsi ibu hamil. Bayi akan mengingat bau dan selera mereka dalam rahim.

Sumber : #BebasTakut Hamil dan Melahirkan


0 komentar:

Posting Komentar

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis