10 Mei 2015

Tips Buat Para Lajang

Naylah masuk kedapur dengan suara kencang…..
 
“Ma, kalau mama mau anak lagi, kasih tau Allah namanya Ma”
“Supaya apa?” tanyaku
"Supaya Allah tau nama anaknya siapa"
"Supaya apa?"
“Supaya Allah tahu mama mau dikasih anak apa?”
“Hah?”

Iya juga ya. Kadang-kadang anak lebih cerdas dari kita.
 
Dulu waktu masih lajang, saya membeli Kasur dan ranjang yang extra besar, bukan hanya memikirkan bahwa nanti saya akan punya suami, tapi ranjang yang kubeli sudah diperhitungkan akan adanya anak bayi diranjang itu kelak. Ih kebelet banget ya mau meritnya hahaha.
 
Tapi begitulah, sejak beli kasur itu, saya menikah 2 tahun kemudian, memiliki anak 9 bulan kemudian, dan adeknya lahir 4 tahun kemudian. Kasurnya belum diganti masih kasur yang besar itu, kami berempat kadang bertumpuk diatasnya. Mau bagaimana lagi, Kakak ogah tidur dikamarnya, adiknya ogah tidur diranjangnya. Mereka maunya dikeloni sebelum tidur. Kakak suka dibelai rambutnya, adek harus pegang telinga saya ketika minum susu.
 
Ketika merencanakan hamil lagi, Naylah berusia 2 tahun lebih, saya sangat berharap anak kedua ini laki-laki. Sebelum hamil, hampir semua pakaian Naylah yang sudah tidak muat dia pakai kukasih kekeluarga yang punya bayi atau anak perempuan, kebetulan baju-baju Naylah lumayan banyak, saya jualan baju-baju anak waktu itu. Dan benar saja Tuhan betul-betul memberikan anak laki-laki.
 
MUNGKIN, ini baru mungkin ya. Seandainya saya tidak berdoa dan tidak yakin doa diterima, baju-baju anak perempuanku tidak kukasih keorang, mungkin Allah masih memberikan anak perempuan lagi.

Jadi saran saya kepada yang masih lajang …..BELILAH RANJANG!!
 
Nur Islah

2 komentar:

  1. Waaaww!! Mungkin bs aku terapin ya Mak. Di rumah ada kasur besar tapi dianggurin plus blm ada ranjangnya :D, soalnya aku masih pake kasur kecil alias single bed secara masih tidur sendiri xixixi

    BalasHapus
  2. ini sih tulisan iseng say, jgn dianggap serius :p

    BalasHapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis