10 Sep 2015

[Sport Jantung] Ahhh Adek Jatuh Lagi

balita dijahit
dagu adek robek
Jadi ceritanya begini..
Bapaknya berusaha ambil koper di atas lemari, adek lalu lalang di bawahnya, tiba-tiba bapaknya jatuh terpeleset dari ranjang tempat dia manjat, adek yg ada di bawah jadi tertimpa, untungnya kata Pap Nay, dia berusaha sekuat tenaga jatuh pakai tangan duluan, supaya tidak keras menimpa adek, kalo iyya bisa-bisa adek berubah jadi pisang epe. Tapi sayang sekali dagu adek robek, benar-benar robek, menganga membentuk bibir kedua di bawah dagunya.
Saya lagi di kantor jumat kemarin, waktu Pap Nay nelpon. Saya langsung minta diantar security pulang ke rumah. Sampai di rumah, surprised liat adek sudah siap-siap ke rumah sakit, sudah ganti pakaian sambil berdiri di teras dengan dagu robek, bajunya yang sekarang juga penuh darah di bagian kerahnya. Dibayanganku, dia sudah heboh nangis sambil digendong. Ternyata anakku lumayan tabah.
Buru-buru kami ke rumah sakit Fatima. Di UGD adek langsung dibaringkan di ranjang UGD, dan diperiksa. Dokter dan susternya bilang ini lumayan lukanya, robek sekitar 3 cm, harus dijahit!.
Sampai detik itu adek masih tenang-tenang, sambil telentang dia masih ngoceh tentang ini- itu, masih menirukan suara tangis anak bayi di ranjang sebelah yang dirawat karena dehidrasi berat akibat diare. Adek juga masih sempat menggoda kakaknya yang juga ikut ke UGD. Saya tidak menyangka adek bisa tidak menangis sepanjang waktu dengan dagu yang pasti luar biasa perih. Soalnya begini, adek ini termasuk tipe anak yang drama banget, digigit nyamuk saja dia teriak, kejedut sedikit pasti ngaduh, jadi rasanya takjub dengan ketabahan dia kali ini.
Lanjut ya..
Setelah semua alat jahit menjahit siap, wajah adek mulai ditutup pakai kain, supaya steril kata dokter. Disinilah horrornya dimulai, adek mulai menangis minta tutup wajahnya dibuka. “buka…buka!” teriak adek sambil meronta-ronta. Tidak lama kemudian dokter mulai menyuntik dagu adek dengan bius lokal sebanyak 2 kali, adek nangis kencang tak kira-kira. Saya memegang kedua kakinya, satu orang suster memegang tangannya, satu suster lagi memegang kepalanya, trus ada lagi perawat cowok memegang dagunya, dengan dokternya kami semua ada berlima di situ. Suster yang pegang tangan adek mengeluh karena adek berkuat mengalahkan kekuatan tangan susternya, tangan adek bisa lepas dari pegangan.
Bagaimana rasanya melihat anak dijahit begitu?
Sedih sekali. Tapi herannya saya kuat, kuat melihat prosesnya, walaupun saat disuntik dan dijahit tetap beberapa kali memalingkan muka. Pap Nay yang biasanya kuat malah tidak kali ini. Pap Nay duduk bersama Kakak Naylah di pojokan dengan wajah pucat, sampai-sampai disuruh dokter berbaring saking pucatnya. Mungkin karena dia merasa bersalah juga telah menciderai anaknya, walaupun tidak sengaja.
Agak lama juga adek di ruang UGD, dokter kesulitan menjahit lukanya, karena adek tidak bisa diam. Jumlah jahitannya ada 7. Peluh adek bercucuran banyak sekali, sampai saya dan suster mengipas-ngipasnya dengan potongan karton.
Adek berhenti menangis setelah lukanya ditutup perban, minta digendong, kemudian Alhamdulillah mulai ngoceh lagi. Pulang dari rumah sakit, kakak adik ditraktir es krim. Tahu yang terjadi setiba di rumah? Adik langsung lompat-lompat diranjang!
Begitulah ceritanya, bertambah satu lagi pengalaman sport jantung kami. Memang adek hobi manjat, dan sangat sering terluka, tapi biasanya adek cuma benjol, pernah juga ketimpa TV, kakinya sampai bengkak. Tapi baru kali ini adek luka sampai berdarah dan dijahit pula, tragisnya bukan pula karena dia jatuh sendiri, tapi ditimpa Bapaknya. Adek sampai bilang begini kalau ditanya soal luka di dagunya “Papa anjat, adek akit” maksudnya Papa yang manjat adek yang sakit xixixi.
Saya ngelus-ngelus dada, sedih melihat adek baru 2 tahun tapi sudah keseringan terluka. Oh my boy :-(
Parepare, 09 09 2015
Nur Islah

7 komentar:

  1. hmm ngilu liatnya , semoga cepat sembuh ya

    BalasHapus
  2. ampun makk,, nggak tega dan nggak tahan lihat anak sakit T_T,, sama seperti putri kecil saya, dulu belum 2tahun, terus entah gimana, rak sepatu saya yg pintunya dari kaca tebal, tetiba jatuh (ntah ditarik atau dioglek2 sama anak saya, wal hasil, hancur bertebaran kaca, alhamdulillah terkena pipinya tapi semua terselamatkan,, kami segera beranak ngebut pake mobil ke UGD.. naudzubillah,, semoga ALLAH memberikan keselamatan untuk anak-anak kita,, amin,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. aminnnnn...jangan jatuh2 lagi yak, adohh kalo liat mereka manjat2 sekarang sudah lebih ekstra hati2

      Hapus
  3. oaduhh...saya ngeri lihat foto yg ditutupi itu. semoga lekas sembuh ya nak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mba, itu benar2 robek, waktu liat kemarin sy juga ngeri. sekarang Alhamdulillah dah proses penyembuhan...bentar lagi mau buka jahitan

      Hapus
  4. Ya ampun kasihan yaaa.... adek kalau manjat nanjat nanti hati hati ya

    BalasHapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis