25 Nov 2016

4 Cara Sederhana Mengurangi Dampak Global Warming

Sebagai seorang ecomom, ada baiknya kita update sama perkembangan zaman. Saya pernah membaca artikel tentang global warming. Ternyata serem juga dampak yang bisa ditimbulkan si gobal warming. Salah satu impact buruknya adalah terjadi perubahan iklim dan cuaca, gunung es akan mencair dan es yang mengapung di laut akan semakin berkurang. Ini berarti bumi terkena pemanasan global. Aduh, tidak kebayang bagaimana jadinya kalau seluruh dunia kena pemanasan global.

Walaupun cuma artikel, tapi ini benar-benar berpengaruh pada diri saya. Tiba-tiba jadi takut saja kalo apa yang saya lakukan selama ini malah menambah dampak global warming. Dari situ saya berpikir buat mengatasi global warming, minimal dari keluarga saya dulu. Ada beberapa rencana yang akan saya lakukan buat mengatasi global warming, beberapa rencana ada yang sudah berjalan sih. Berikut beberapa hal yang sudah saya lakukan sama keluarga.

1. Mengajarkan anak-anak untuk cinta lingkungan
Anak saya dua, masih kecil. Yang satu kelas satu SD yang satunya belum sekolah . PR buat saya untuk selalu menanamkan kepada mereka tentang pentingnya cinta lingkungan. Pelan-pelan memberi tahu mereka untuk mencintai lingkungan. Misalnya nih, kalo mereka lagi jajan, bungkus makanannya saya suruh buang langsung ke tempat sampah, jangan sampai di buang seenaknya. Ya pokoknya as simple as that.  

2. Memberikan contoh

Kita yang mengajak, kita yang mengajarkan, ya pasti kita juga harus ikut mempraktekan hidup cinta lingkungan buat mengatasi dampak dari global warming. Salah satu contoh kecil, saya sering keluar keluar rumah bawa tumbler sendiri, jadi tidak perlu beli air minum kemasan di luar sana. Di rumahpun saya jarang beli minuman manis kemasan,lebih sering bikin minuman sendiri, seperti jus atau es buah. Makanya saya selalu sedia buah-buahan di dalam kulkas yang punya teknologi econavi inverter, energy savingnya bisa menghemat energy dan mendinginkan lebih cepat, jadi kalau bikin jus saya jarang pakai es batu, cukup disimpan sebentar di kulkas juga dingin.

3. Kerja bakti keluarga

Kemarin sempet baca artikel tentang tips parenting di sini ecomom.co.id ternyata ya banyak juga kegiatan sederhana yang bisa kita lakukan supaya bikin si anak aktif. Salah satunya ya dengan ngajak dia bekerja bakti, kasih dia tugas-tugas kecil buat lingkungan, misal menyiram tanaman.

4. Memberikan barang-barang ramah lingkungan

Kasih mereka barang-barang ramah lingkungan, misalnya sapu tangan, tumbler dll. Biar mereka terbiasa saja sih buat lebih ramah lingkungan dengan pakai barang-barang yang bisa digunakan terus menerus, bukan barang yang sekali pakai terus dibuang, yang bikin sampah di dunia ini semakin bertambah. Kalau memang cinta lingkungan, ayok kita ajak orang-orang terdekat kita buat turut andil dalam usaha mengurangi dampak global warming. Tidak usah yang berat-berat, cukup dengan memulai dengan membuang sampah pada tempatnya. :D

22 Nov 2016

Tentang Bosan pada Tiga Masa

Tentang_bosan

Hai kembali edisi #CeritaRingan sekaligus menambah artikel berlabel collaborative blogging. Kali ini untuk menanggapi tulisan Bu Guru Umi (tengok di sini)

Saya akan menceritakan tentang bosan dan perintangnya  pada tiga masa ya, soalnya jenis kegiatannya memang beda-beda.

Masa sekolah

Ini adalah masa kreatif-kreatifnya membuat suasana apapun tidak membosankan.

Saya dan Cut sebangku tiga tahun, dari kelas I-III SMU. Posisi kursi terletak paling belakang, itu penyebab kenapa kami bisa leluasa membuang rasa bosan dengan berbagai aktivitas, salah satunya membuat pantun. Saking seringnya, saya pernah seahli pujangga, hanya hitungan menit seuntai kata berakhiran sama terangkai. Kami sering mengoper gulungan kertas itu ke anak cowok di bangku depan. Kami gemes melihat dia rajin sekali belajar, seakan dunia ini akan berakhir kalau dia santai sejenak. Biasanya dia akan membaca kiriman kami sekilas, lalu lanjut lagi menyimak materi. Anehnya semakin dia cuek, semakin semangatlah kami mengiriminya pantun hahaha  (mungkin  ini jawaban kenapa saya belum sukses ya, kualat!)

Zaman sekolah dulu, salah satu kebiasaan buruk kami adalah selalu menghitung kata berulang yang diucapkan guru. Paling umum kata “eh”. Biasanya masing-masing berkolaborasi dengan teman sebangku. Jika kata itu terdengar lagi kami akan saling menyikut dan menambah jumlahnya di selembar kertas.

Kami juga punya diary. Buku ini punya Cut sebenarnya. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba menjadi diary bersama. Setiap orang boleh menulis apa saja di situ. Kami sering mengedarnya pada saat jam pelajaran berlangsung. Yang mengisi tentu saja hanya para siswi. Sampai sekarang diary itu masih awet disimpan Cut.

Alangkah banyak dosa pengusir bosan yang kami lakukan dulu; yang membaca tolong jangan ditiru, yang dijaili mohon kami dimaafkan, kepada yang Maha Melihat semoga kami diampuni.

Masa lajang

Terus terang ini masa paling banyak waktu luangnya. Apalagi baru mulai kerja di kampung orang. Tidak ada teman jalan-jalan di akhir pekan. Makanya untuk mengusir bosan, barang yang terbeli saat menerima gaji pertama adalah TV. Saya sering mendatangi tempat penyewaan vcd; Ultra dan Odiva. Sampai stafnya kenal betul wajah saya. Sayang beberapa tahun kemudian salah satu tempat penyewaan tersebut bangkrut.

Karena tidak punya teman bergaul, saya sering kesepian. Jadi untuk menyenangkan diri, saya sering mentraktir diri sendiri di warung makan kesukaan. Tempat favorit di Mas Sunarto, lidah saya sangat cocok dengan sambelnya. Makanya awal-awal kerja sampai sekarang badan sampai melebar kesamping.

Oh ya, selain nonton saya hoby menulis diary. Isinya full curhat, mulai dari detail kegiatan seharian, harapan-harapan, film-film yang baru ditonton, dan bla..bla. Pokoknya diary saya perlakukan seperti teman. Saya menghabiskan 3-4 diary selama lajang, lumayan banyak ya.

Masa jadi ibu

Inilah masa sekarang. Masa dimana berat badan menjadi masalah utama *eh
Terus terang yang paling menarik, membahagiakan dan menyenangkan adalah fase ini. Bersuami dan punya anak. Rasanya seperti dianugerahi dan dipercayai oleh tuhan.

Eh tapi ternyata ya, di balik kebahagian fase ini, ada konsekuensi yang harus saya terima. Sekarang sangat sulit curi-curi menikmati waktu luang. Rasanya waktu tidak pernah cukup. Ada-ada saja perintang. Dulu hampir tiap pekan saya dipijat, kalau bukan ke tempatnya langsung, mba-mba pemijatnya yang ke rumah, sekarang beruntung sekali kalau tiba-tiba suami berbaik hati mau memijat agak lama, biasanya hanya hitungan detik dia sudah menyerah hahaha

Akibat lain kurangnya waktu luang, buku yang bersegel menumpuk di lemari, blog jarang update, nonton TV kebanyakan lihat acara kartun. Khusus yang terakhir ini kalau ada cerdas cermat film kartun, saya berani ikut, hampir semua karakter saya kenal, bahkan berikut kalimat-kalimat khasnya. Saya jadi hapal karena ada raja kecil di rumah yang luar biasa teguh pendiriannya dengan channel kartun :D

Jadi begitulah… Kalau masa lajang hanya bertanggung jawab dengan bahagia, sedih dan aneka macam dosa sendiri, sekarang tidak lagi. Kalau dulu mau ini itu, kesana kemari tidak ada yang melarang, sekarang sudah beda. Saya harus menyesuaikan diri, tidak boleh asal keluar rumah, apa-apa harus izin suami, kalau blio melarang yah tidak boleh pergi.

Juga, sebisa mungkin waktu luang diisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Lagipula ada dua makhluk peniru yang menyimak dan menyerap seperti spon. Jadi diusahakan mereka melihat dan mencontoh kegiatan ibunya yang baik-baik saja.

Kalau rasa bosan datang bagaimana?

Kami biasanya jalan-jalan bersama, tidak musti wah harus nginap di hotel berbintang misalnya. Duduk di warkop langganan atau makan nasi kuning di pinggir pantai sudah cukup, yang penting suasananya beda, rasa bosan bisa sirna.

Kalau kamu bagaimana?

3 Nov 2016

6 Cara Efektif Mengatasi Anak Malas Makan

[Sponsored Post] Apa yang Bunda rasakan ketika anak malas makan? Rata-rata sama ya; resah dan khawatir anak akan menjadi kurus dan kurang gizi. Belum lagi jika ditimbang ternyata beratnya memang di bawah garis ideal, aduh rasanya gimana gitu waktu ditegur bidan.

Saya pun demikian, memiliki dua anak yang punya sejarah malas makan. Baik si Kakak maupun Adek, semua pernah butuh effort lebih soal urusan isi perut. Macam-macam tingkah mereka: mulut ditutup rapat, berpaling atau lari menjauhi makanan. Khusus Adek Ayyan, malah makin pintar cari trik. Kadang disuap mau saja membuka mulut, tapi tidak lama kemudian dia akan berlari ke dapur memuntahkan isi mulutnya. Ditanya kenapa? dia akan menjawab “Adek kenyang, nanti perut Adek sakit”.

Sebenarnya ada macam-macam penyebab anak-anak malas makan, antara lain karena, masalah pencernaan, perut kembung, cacingan, sakit atau baru sembuh, makanan yang disediakan tidak disukai, asyik bermain, terlalu banyak makan cemilan atau snack, dan kebanyakan minum susu. Salah satu saja dari alasan tersebut muncul, maka anak akan susah makan.

Sampai sekarang Adek malas makan seringnya karena ada gangguan di pencernaannya, misalnya perutnya kembung atau lagi sembelit. Kalau sedang begini dia maunya minum susu saja. Padahal Adek Ayyan aktif luar biasa, berhenti bergerak hanya pada saat tidur. Jika dia malas makan, kalori yang keluar tidak sebanding yang masuk, makanya anaknya selalu kelihatan imut.

Dari hasil belajar dan pengalaman mempunyai dua anak yang pernah malas makan, saya menemukan bahwa enam cara ini cukup efektif mengatasinya:

Atasi dulu masalahnya

Jika anak malas makan disebabkan gangguan pencernaan, perut kembung, lagi sembelit, atau cacingan, atasi dulu itu ya. Karena diusahakan suap bagaimanapun caranya kalau perut ogah menerima input makanan yah tidak akan bisa. Sebaiknya atasi perut kembung anak dengan sering-sering memberinya minyak telon, atau kalau mau cara yang lebih tradisional boleh pakai parutan bawang putih, cukup parut sebiji bawang putih, balurkan pada perut si kecil, insya Allah anginnya cepat pergi.

Demikian juga jika ternyata anak cacingan, jangan lupa memberi obat minimal 6 bulan sekali, kasihan juga kan kalau sudah capek-capek membujuk makan, ternyata dibantu serap gizinya oleh si cacing :p

Makan ramai-ramai

Makan ramai-ramai dengan teman atau sepupu sebaya biasanya dapat mendongkrak nafsu makan si kecil. Apalagi jika diadakan adu "siapa cepat selesai dia jagoannya", mereka akan berlomba-lomba menelan makanan. Saya juga suka menyuap Adek kalau ada tamu.

 “Om…lihat adek jago makan, coba lihat om nasinya cepat habis…”

Kalimat serupa itu sangat mempan, Adek akan mengunyah lebih cepat. Tapi liat-liat dulu siapa tamunya, kalau yang datang Bapak Walikota ya janganlah :D

Masak makanan kesukaannya

Tidak bisa dipungkiri sebagian besar anak-anak adalah pemilih, hanya lauk pauk tertentu saja yang mereka sukai. Di antara dua anak saya, yang pernah jadi picky eater sejati adalah Si Kakak, dia tidak suka sayur jenis apapun, tidak doyan buah kecuali jeruk, anggur dan pisang. Untungnya semakin besar, daftar jenis makanan yang dia hindari semakin berkurang, Kakak sudah mau mencoba berbagai jenis menu/buah.

Di antara beberapa pilihan menu, Kakak Naylah dan Adek Ayyan akan makan lahap jika disediakan lauk ini: ikan tuna goreng tepung, teri goreng tepung, teri kacang, dan tempe goreng. Kakak Nay sekarang malah lebih enteng lagi, asal ada sambel, menu apapun pasti dia lahap.

Oh ya yang perlu dicatat jangan sekali-kali memaksa anak makan, apalagi sampai merecokinya dengan sendok, karena bisa menimbulkan trauma, setiap kali mamanya datang membawa piring, dia akan stress duluan.

Percantik tampilan makanan

Buatlah makanan dengan tampilan menarik. Ide penyajiannya bisa dicari di internet, tutorialnya pun tidak kalah banyaknya di you tube. Misalnya wortel bisa diolah agar tampilannya mirip mie, nasi berbentuk kroket, dll. Apalagi jika Bunda membuat bento yang lucu-lucu, anak-anak pasti tertarik untuk makan.

Makan sambil bermain atau nonton

Ada dua pendapat sih soal ini, sebagian ibu disiplin melarang anak makan sambil main dan ada juga yang membolehkan. Tapi kalau saya lebih memilih tetap menyuap mereka sambil nonton atau bermain. Biasanya makanan di piring tandas tanpa mereka sadari. Cuma memang harus perhatikan dua hal ya, jangan melakukannya di tempat yang makanannya rawan dihinggapi lalat atau debu, dan lebih memperhatikan anak jangan sampai tersedak.

Rutin minum madu

Madu adalah obat segala macam penyakit, tapi sayang sekali madu asli sangat jarang ditemukan. Seringkali ada campuran gulanya, kalau mengkomsumsi madu yang begini bukannya sehat malah bisa membawa penyakit.

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan kiriman madu dari Grow n Health, produk ini sangat membantu mengatasi masalah Adek Ayyan yang malas makan. Kandungan madu suplemen pertumbuhan anak yang baru launching di bulan Oktober 2016 ini cukup lengkap, ini diantaranya:

Madu murni

Berguna membantu pertumbuhan karena mengandung banyak nutrisi dan vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, D, E, K, uric acid dan asam dikotinal.

Ekstrak kulit manggis

Khusus kandungan yang ini saya percaya betul manfaatnya, banyak anggota keluarga besar saya mengkonsumsi ekstrak kulit manggis. Manfaatnya sangat bagus sebagai antimikroba dalam menangkal penyakit serta memiliki antioksidan yang tinggi untuk menambah kekebalan tubuh.

Ekstrak temulawak

Nah ini yang berperan meningkatkan nafsu makan anak, juga berfungsi sebagai penjaga fungsi hati karena mengandung zat katogaga yang memproduksi empedu dalam hati serta menrangsang pengosongan empedu.

Eksrak ikan gabus

Pernah dengar orang tua kita dulu menyuruh orang sakit rajin mengkomsumsi ikan gabus? Ternyata itu bukan sekedar mitos, kandungan protein ikan gabus sangat tinggi sehingga bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu ekstrak ikan gabus juga bisa meningkatkan kecerdasan anak.
Kakak meminum madu sebelum ke sekolah

Supaya manfaatnya maksimal sebaiknya madu Grow and Health dikonsumsi  2 kali sehari dengan takaran 2 sdt sekali minum. Berikan pada anak sebelum makan dan sebelum tidur. Khusus kakak Naylah saya minumkan juga sebelum dia berangkat sekolah, supaya dia tidak gampang tertular jika ada teman-temannya yang flu atau demam. Kalau Adek Ayyan sesuai aturan saja, atau dilebihkan dosisnya jika penyakit malas makannya kambuh lagi hehehe.

Teman-teman ingin tahu tentang madu Grow n Health bisa baca-baca di :
Web : www.grownhealth.org
Instagram : @grownhealth
Twitter : @Grownhealth
Facebook fan page : GrowNHealth

Yang berminat bisa langsung pesan di nomer yang tercantum di bawah ini ya, jangan lupa pakai kodenya supaya dapat diskon 10 persen, kan lumayan buat menutupi ongkos kirim.

Memesan dengan memakai kode ini akan mendapatkan diskon 10%