29 Des 2010

Susahnya mencari penjaga gerobak

Aku pernah usaha jual gorengan. Ceritanya kita jualan ubi goreng, pisang goreng, kopi, dan es sarang burung di pinggir pantai, tapi hanya 3 minggu, penjaga gerobaknya kena penyakit ginjal dan hamil pula. Jadilah gerobak yang tadinya dipakai jualan nginap berhari-hari digudang teman. Padahal A. Ira sipenjaga gerobakku top abis, jujur, ramah dan baik hati, dia serasa keluarga sendiri. Pasti susah mencari kayak A. Ira lagi.

Kemarin sempat dikenalkan dengan penjaga gerobak baru, Ibu muda beranak 5. Tapi aduhai bergaya nian, kalau ngomong seperti sengaja dikemayu-kemayukan, Papanya Naylah bilang raut mukanya dijaga sekali, seperti takut kelihatan jelek hahahaha. Bukan itu sih alasan tidak jadi mempekerjakan dia. Banyak sekali alasannya mengulur waktu untuk memulai usaha, mulai dari urusan jual tanahnya yang belum kelar, kursus kecantikannya yang belum selesai, tunggu moment tahun baru, dan lain-lain.

Usaha untuk mencari penjaga gerobak sudah bermacam-macam cara, tempel iklan diwarung-warung ramai, setiap kali naik ojek pasti minta tolong dicarikan penjaga gerobak. Setiap ketemu tukang parkir, tukang odong-odong, penjaga warung, pasti tanyakan itu.

Ada tukang parkir yang menawarkan adik iparnya bekerja, setelah ditanyakan umurnya ternyata baru tamat SD, wah no way, nanti aku dikejar komnas perlindungan anak karena mempekerjakan anak dibawah umur.

Ada juga istri penjaga hotel yang menawarkan menjaga gerobak sambil dia jaga warungnya, tapi ya ampun kemaruknya bukan main, serasa dia yang mau menjadi pemilik, aku diatur-atur, tidak boleh jualan gorengan, tidak boleh jualan mie siram, tidak boleh jualan ini-itu kecuali kopi dan minuman dingin, terus maksa-maksa tambah isi warungnya dengan jualan rokok, kerjasama akhirnya batal.

Ada 2 kesimpulan dari hasil pencarianku dikota ini:
  • Susah mencari orang jujur dan mau bekerja tanpa gengsi
  • Tidak ada yang mau jaga gerobak dengan system bagi hasil

Sekarang masih berusaha dan tidak patah semangat..

Bismillah…

0 komentar:

Posting Komentar

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis