Pages

13 Sep 2015

10 Tahun

Saya berlari segera setelah turun dari mobil angkutan. Ternyata mobil yang saya tumpangi dari Soppeng ini bergerak lambat. Perkiraan akan tiba sebelum jadwal tes ternyata meleset. Dengan tergopoh-gopoh, dengan nafas yang masih turun naik, saya melapor di pos security. Setelah mencatat nama saya, saya dipersilahkan menemui salah satu supervisor yang kelak jadi tetanggaku.

Ruangan sudah dipenuhi oleh peserta yang sibuk mengerjakan soal ujian, mereka acuh tak acuh memandang saya, mungkin ada yang kasihan melihat saya terlambat, tapi hanya sekilas, mereka kemudian kembali sibuk dengan kertas ujian. Supervisor yang jadi PIC penerimaan karyawan baru memandangku sebentar, mungkin kasihan mengetahui saya datang dari jauh, dia mempersilahkan saya duduk dan memberi lembar soal, bahkan ketika waktu sudah habis, saya diberi tambahan waktu karena datang terlambat. (Baik ya).

Dannnn.....
Tahu tidak, sayalah satu-satunya peserta yang lulus ujian tertulis di ruangan itu (tepok dada XD). Karena banyak pelamar, tes dibagi menjadi 2 gelombang, gelombang pertama yang termasuk saya di dalamnya, dan gelombang kedua keesokan harinya. Dari 2 gelombang itu terpilih 3 orang bernilai tinggi, dan saya salah satunya.
Singkat cerita, saya kemudian dipanggil wawancara, dan akhirnya menjadi satu-satunya peserta ujian yang berhak mengisi posisi lowong di kantor itu. Senangnya bukan kepalang, terbalas sudah capeknya 3 kali bolak-balik Soppeng-Parepare untuk urusan ujian ini. Sampai saya sempat kena tipes segala.
*****
Saya mendapatkan kiriman gelas perak ini sabtu kemarin, gelas yang dipesan khusus dengan ukiran namaku tertera di situ. Ternyata kejadian berlari-lari itu sudah 10 tahun yang lalu. Kenapa terasa seperti baru kemarin ya.
pengalaman diterima kerja

pengalaman diterima kerja
*****
Masih segar diingatan membeli TV dari gaji sendiri, kemudian menyusul kulkas, 2 hal penting ketika ngekos.
Teringat juga ketika tiba-tiba gendut ditahun pertama kerja. Bagaimana tidak, makan malam selalu di warung mas Sunarto, yang sate kambingnya makyus itu. Jika makan di warung ini, tidak sah kalo tidak ludes.
Teringat juga masa-masa ketika almarhum ibu selalu datang setiap weekend di 6 bulan pertama kerja, kami kemudian menghabiskan uang makan mingguan dalam sehari. Iya, dulu uang makan diberikan cash setiap hari sabtu, sekarang tidak lagi, semuanya masuk rekening. Uang itu kami pakai jalan-jalan di Senggol dan makan-makan. Almarhumah ibu suka sekali mie kuah, beliau selalu pesan menu itu.
*****
Walaupun selama 10 tahun ini pasti ada dukanya, tapi tidak perlu dihitung, sukanya juga banyak; termasuk teman kantor yang baik-baik dan sudah seperti saudara. Memang sih ada satu yang hobby bullynya tidak ketulungan, tapi selalu lapang dada kami maafkan, selain itu kami-kami di kantor memang layak bersodara, hobinya sama, suka ditraktir.
Oh iya, saya sukanya juga bagian yang ini...
Rumah-kantor berjarak 5 menit naik motor. Macet hampir tidak pernah terjadi. Saya tidak pernah merasakan namanya berangkat jam 6 pagi untuk mengejar absen jam 8. Setiap jam makan siang, saya akan pulang makan di rumah, sekalian menjenguk anak-anak. Demikian juga jika terjadi sesuatu di rumah, seperti waktu adek jatuh atau kebakaran kemarin, kami bisa pulang dengan cepat karena jalanannya bebas macet.
Terakhir, bagian yang paling saya suka dan paling utama adalah....gaji yang masuk ke rekening tiap akhir bulan hahaha.
Sudah yah.. Mau jjs dulu.
Wassalam
Parepare, 12 09 2015
Nur Islah

6 komentar:

  1. nah bagian gajinya memang yang bikin saya suka kangen untuk balik kerja hahaha

    BalasHapus
  2. Iya mba, karena suami jg gak tau bedakan lipstik 50rb dan 500rb ya xixixi

    BalasHapus
  3. Gelasnya cantik Mak.
    Alhamdulillah sdh 10 tahun ya Mak. Hebat! Sudah jadi senior nih hihihi

    BalasHapus
  4. Waaah saya malah sudah 10 tahun gak ngerasain gajian. Hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salut sy mba sama full time mommy

      Hapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis