Pages

14 Jun 2014

Guru Kecilku

Saya selalu ajarkan Naylah untuk mengucapkan kata tolong jika meminta sesuatu, utamanya kepada yang lebih tua. Kejadian kemarin, kami duduk ngumpul diruang tengah, ada Naylah dan adiknya bermain, ada assisten RT, Naylah memanggilnya dengan sebutan Tante Tia, juga sedang duduk tidak jauh dari kami. Saya membutuhkan pulpen yang kebetulan ada didekat Tante Tia, saya minta tolong dengan mengucapkan “tabe” sambil menunjuk pulpennya. Tiba-tiba kakak nyeletuk “ Mama orang Tua ya?”. “iya nak” jawabku dengan heran. “kenapa mama tidak bilang tolong sama Tante?”. Nah lho… keluar lah penjelasanku, kalau dalam bahasa bugis, kata “tabe” itu bisa berarti “tolong” 
Kejadian lain masih seputar Tante Tia ini, saya dan suami sedang membicarakan Tante Tia ini, dan kakak ada didekat kami, tentunya sedang bermain. Ketika membicarakan assisten RT kami, saya hanya menyebut namanya tanpa embel2 Tante. Naylah nyeletuk lagi . “ Ma, bukan Tia…Taanteee Tiiiia”
Dari semua assistant RT yang pernah bekerja pada kami, Tante Tia inilah yang paling disukai Naylah. Orangnya lembut, sabar, dan suaranya tidak keras. Dia juga betah main dengan anak-anak. Hanya 1 kekurangannya, sering cuti :-( 
Masih banyak hal2 yang seringkali diingatkan oleh Kakak. Jika kami sudah menjelaskan sesuatu kepadanya, siap2lah jaga sikap, karena dia akan mengingatkannya. Misalnya ketika adzan berkumandang, dia akan bilang “ ssst…jangan ribut…..adzan”, walaupun dilain hari biasanya dialah yang paling ribut. Atau ketika waktu makan, ini diajarkan oleh guru Tknya, dan dipraktekkan kakak dirumah waktu disuap “Ma, kalau makan tidak boleh bicara”, padahal dia mengatakan itu dengan mulut penuh nasi hahaha. She is my little teacher.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis