12 Mei 2015

Postingan ke 100


Tadi posting Internet Lelet. Wah ternyata itu postingan ke 100 saya sodara-sodara.

Tidak terasa sudah tahun ke 4 ngeblog tapi total visitor masih 12rban. Nelangsa :-(

Memang tahun 2013 kebelakang saya blogger KW3, dibilang BUKAN BLOGGER tapi punya blog, mau dibilang BLOGGER tapi kok jarang posting. Bahkan blog ini pernah mati suri selama 1 tahun, untungnya masih ingat passwordnya waktu login lagi tahun depannya. Alasan utama sih karena melahirkan. Ternyata anak laki-laki butuh tenaga ekstra 2 kali lipat dibandingkan anak perempuan. Jangankan ngeblog, kekamar mandi saja pakai timer lengkingan suara tangisan adek (lap keringat). Sekarang status kebloggeran saya masih KW juga sih, tapi sepertinya KWnya dah naik tingkat :p

Sekarang adek sudah mulai mandiri, sebentar lagi 2 tahun. Sebenarnya masih susah mendapatkan me time kalau calon professorku itu masih terjaga. Tapi saya punya triknya sekarang, menulis dan posting setelah sholat subuh. Menulis lebih tenang tanpa ada suara kencang 2 krucilku.

Kenapa ngeblog?

Sebenarnya hanya ada 1 alasan, alasan-alasan lain hanya mengikuti setelah merasakan dampaknya setelah menulis saja. Saya ngeblog untuk menuliskan berbagai hal dikepala.

Nah alasan-alasan lain berikut inilah yang saya rasakan menyertai setelah menjalaninya:

Ngeblog itu meminimalkan gossip

Pernah alami kejadian ini?

Jeng, menyusui itu susah lho ternyata..kemarin ya aku….”
Tiba-tiba ditimpali sama si jeng yang diajak ngomong
Iya nih, sama Jeng, aku kemarin sampai nenenin anakku sambil berdiri
Masa? Aku juga Jeng, malah pake ….”
Dipotong lagi sama si Jeng….
Bahkan sambil harus pake diayun segala nenennya

Pernah alami kan percakapan model begitu?

Percakapan antar Jeng-jeng diatas bukan percakapan. Karena tidak ada pihak yang mendengarkan, mereka hanya saling rebutan bicara. NAH, saya tidak mau terlibat percakapan demikian. Supaya apa yang kupikirkan bisa kuungkapkan, lebih baik pikiran kutulis saja, tulisan mengalir tanpa ada yang memotong.

Jadi ngeblog itu sebenarnya memindahkan rumpian ibu-ibu juga bagiku. Blog bisa menjauhkan kita dari bergosip. Kebanyakan gosip tidak dimulai dengan niat bergosip. Hanya dimulai dengan percakapan biasa, tapi belakangan nyerempet si anu dan si jeng yang lain.

Hhhm kedua...

Menulis menyembuhkan Jiwa

Menulis itu mengobati jiwa. Cobalah menulis tulisan pribadi mengenai masalah yang dihadapi, kemudian bukan sekedar curhat saja, tulis jugalah kira-kira apa solusinya. Bisa percaya, bisa tidak, tapi benar hal ini bisa menyelesaikan minimal setengah dari masalah. Masalah itu sebenarnya hanya dari pikiran kita.

Seperti air garam yang dituang dilaut, dibandingkan garam yang dituang digelas dengan jumlah garam yang sama, memberikan dampak asin yang berbeda. Jadi hanya tergantung wadahnya saja.

Ketika menulis, wadah (hati) menjadi lebih plong, wadah kita menjadi lebih lapang, dan asinnya air laut menjadi tidak terlalu berpengaruh lagi. Masalah yang tadinya berat menjadi enteng saja.

Menambah teman dan wawasan

Karena masuk komunitas para blogger, teman-teman bertambah. Saya tidak seperti katak dalam tempurung lagi. Fisik memang tidak meninggalkan rumah, tapi berkomunikasi dengan teman-teman dari berbagai daerah betul-betul menjadi salah satu hal yang sangat saya syukuri.

Melatih kreatifitas

Ternyata didunia para blogger itu ada namanya giveaway atau lomba-lomba semacamnya. Tuhan, betapa katroknya saya, saya tidak tahu itu sodara-sodara!!. Sumpah saya ngakak waktu nulis ini. Bayangkan dari tahun 2010 ngeblog, baru tahun ini tahu kalau ada lomba semacam itu didunia ini. Tapi kembali keawal tulisan tadi, tahun-tahun kemarin saya blogger KW3, jadi harap maklum ya.

Mengikuti lomba-lomba menulis melatih kreatifitas. Kreatifitas yang tadinya hilang ditelan rutinitas menjadi emak kembali tercolek. Kreatifitas yang terlatih itu bukan hanya berguna saat menulis saja, dampak sisi kreatifitas yang terlatih itu juga akan berdampak di kehidupan kita, juga dipekerjaan kita.

Demikianlah tulisan ini dibuat dalam rangka memperingati postingan ke 100 saya.

Kalimat terakhir berwarna itu, membuatku khawatir Novi bilang “Kak ILA Lebay!!”

Nur Islah

8 komentar:

  1. Padahal kalo diikuti pembicaraan jeng-jeng itu bisa jadi bahan tulisan baru tuh.."gaya menyusui yang kekinian"...kali aja ada yang sambil koprol neneninnya hehehe

    BalasHapus
  2. Waah, selamat ya Mak Nur udah dapet posting ke 100 *lirik blogku yg masih ijo bingit.

    Tapi setuju banget, ngeblog banyak banget manfaatnya. Poin yg ku suka adalah nulis itu menyembuhkan jiwa (sakit jiwaku huhuhu). Apalagi aku termasuk introvert, kurang suka curhat ke orang lain kecuali udah bener2 mentok ga kuat hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mak menulis cocok banget buat dirimu

      Hapus
  3. kalau kamu suka membaca, maka menuiis lah
    jadilah pembuat karya jangan hanya jadi penikmatnya saja

    kutipannya kak raditya dika yang sesuai dengan tulisan ta kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya suka membaca hehehe (acung tangan)

      Hapus
  4. waduh , saya baru nge blog , mak baru maret tahun ini., kw berapa saya mak? Gpp deh kw kw an dulu nanti ala bisa karna biasa juga , iya mak?

    BalasHapus
  5. betul..betul..betul (ala2 ipin upin)

    BalasHapus

Ada palekko ada kanse
Disantap dengan sambal cobek tumis
Leave any comment please
Yang penting tidak bikin penulis meringis